Waste to Energy Conference 11-12 September 2017

Maritim-Jakarta, Konferensi Nasional Waste to Energy (WtE/Mengubah Sampah Menjadi Energi) 2017 resmi berakhir. Acara yang berlangsung sejak tanggal 11 hingga 12 September 2017 tersebut ditutup oleh Deputi Koordinator Bidang SDM, IPTEK dan Kebudayaan Maritim Kemenko Kemaritiman Safri Burhanuddin.

Deputi Safri mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam perang global terhadap sampah dan cara mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Menurutnya, ada berbagai kesimpulan yang dihasilkan dari Konferensi Nasional ini, diantaranya adalah keinginan Indonesia untuk memanfaatkan sampah menjadi energy seperti beberapa negara nordik yang sukses mengaplikasikan teknologi tersebut.

“Salah satu teknologi di dunia ini adalah dengan cara memanfaatkan sampah dan mengubahnya menjadi energy, oleh karenanya kita melihat terlebih dahulu beberapa Negara yang sudah berhasil. Maka kita membandingkan dahulu, isu utama bukan mengubah menjadi energy tetapi bagaimana cara mengendalikan sampah,” ujarnya di Jakarta, Selasa (12/9).

Safri mengingatkan kembali tujuan  diadakannya Konferensi Nasional WtE 2017 ini, diantaranya keinginan Indonesia untuk berdiri bersama dan turut ambil bagian dalam percaturan global dalam memerangi sampah dan menjaga samudera, dirinya juga menguatkan kembali komitmen Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Maritim yang sebelumnya telah menginisiasikan berbagai pertemuan penting, yaitu ; The Alliance for Marine Plastic Debris Solution Meeting, The APEC Meeting dan The East Summit Conference for The Marine Plastic Debris.

“Saya mengutip pernyataan Menko Maritim Luhut B Pandjaitan yang mengatakan, bahwa ini saatnya kita, saatnya Indonesia beraksi. Pemerintah akan berupaya mendorong hal ini dengan menyusun sebuah regulasi yang tertuang dalam bentuk Peraturan Presiden yang diantaranya berisi pedoman, tata laksana dan petunjuk aksi dalam penanganan dan pemanfaatan sampah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Safri berkeyakinan, bahwa dengan adanya acara WtE 2017 ini, permasalahan mengenai penanganan dan pemanfaatan sampah teridentifikasi dan bisa terselesaikan. Pemerintah, sambung Safri, akan terus memantau setiap perkembangan dan informasi terkini mengenai segala jenis teknologi penanganan dan pemanfaatan sampah.

“Pemerintah juga akan membentuk semacam working group dengan para pihak terkait, untuk mewujudkan program prioritas nasional diantaranya adalah penanganan dan pemanfaatan sampah,” tutupnya.

Konferensi Nasional Waste to Energy 2017, turut dihadiri oleh pejabat terkait dari Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral, BKPM, Kementerian PUPR serta para Duta Besar dan perwakilan dari Kedutaan Finlandia, Kedutaan Swedia, Keduataan Denmark dan Kedutaan Norwegia. ***

• Combating Marine Debris 2017