AIS Forum Gelar Pertemuan Pejabat Tinggi ke-7 di Suva, Fiji, Serukan Penguatan Kolaborasi Antar Negara-Negara Pulau dan Kepulauan melalui Inovasi dan Ekonomi Biru

AIS Forum Gelar Pertemuan Pejabat Tinggi ke-7 di Suva, Fiji, Serukan  Penguatan Kolaborasi Antar Negara-Negara Pulau dan Kepulauan melalui Inovasi dan Ekonomi Biru

Marves -  Suva, Fiji, 7 Juni 2023 – Forum negara-negara Pulau dan Kepulauan menyelenggarakan Sidang Pejabat Tinggi/Senior Official Meeting (SOM) ke-7 di Suva, Fiji, pada 7 Juni 2023. Agenda ini diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Republik Fiji, Pemerintah Republik Indonesia, AIS Forum Sekretariat United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, dan Sekretariat AIS Forum. Digelar di Grand Pacific Hotel, Suva, pertemuan ini merupakan pertemuan resmi ke-7 pada tingkat pejabat senior sejak terbentuknya AIS Forum pada 2018. Sebagai catatan, Forum ini mewadahi 51 negara pulau dan kepulauan sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi untuk mendorong pembangunan dan mengatasi tantangan bersama di sektor kelautan.

 

Persiapkan Pertemuan Kepala Negara Forum Negara Pulau dan Kepulauan di Indonesia, 22 Pejabat Tinggi Negara peserta AIS Forum berkumpul di Fiji.

 

Enam kali dilakukan di Indonesia, pertemuan ini merupakan kali pertama negara-negara AIS Forum berkumpul di Pasifik. Jodi Mahardi, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, dalam sambutan pembukaannya di acara ini menyatakan optimisme yang kuat terhadap penyelenggaraan pertemuan Sidang Pejabat Tinggi di Suva.

 

“Saya tidak dapat memikirkan tuan rumah yang lebih baik untuk pertemuan kali ini selain Fiji, salah satu negara kepulauan dan berpengaruh di kawasan Pasifik. Fiji ialah salah satu negara pertama yang mendukung inisiatif membentuk forum kerja sama antar negara pulau dan kepulauan, sejak 2017,” ungkap Jodi. Deputi Jodi dalam sambutan pembukaannya juga menekankan pentingnya solidaritas, komitmen, dan kolaborasi, sebagai landasan utama kerja sama dalam AIS Forum. AIS Forum sebagai forum kerja sama pembangunan harus dapat berperan konkret membantu dan mengatasi masalah yang dihadapi negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia. Sejalan dengan pandangan ini, Honorary Assistant Perdana Menteri Republik Fiji, Sakiusa Tubuna yang turut hadir dan membuka SOM ke-7, juga menggarisbawahi komitmen bekerjasama dan solidaritas sebagai modal kerja sama. Lebih lanjut, Mr. Tubuna juga menegaskan komitmen pemerintah Fiji untuk bekerja bersama dalam AIS Forum.

 

SOM ke-7 AIS Forum di Suva digelar secara hybrid dan dihadiri oleh para perwakilan dari 22 negara AIS, seperti Bahrain, Cabo Verde, Comoros, Cuba, Cyprus, Fiji, Indonesia, Inggris Raya,  Kiribati,  Madagascar, Malta, Marshall Island, New Zealand, Palau, Papua New Guinea, Samoa, Sao Tome & Principe, Seychelles, Singapura, Solomon Island, Sri Lanka, Tuvalu dan serta 5 organisasi internasional seperti Melanesia Spearhead Group (MSG), Pacific Island Forum (PIF), Pacific Islands Development Forum (PIDF), South Pacific Regional Environment Programme (SPREP) dan UNDP Pasifik.

 

Pertemuan ini membahas tindak lanjut kerja sama dalam AIS Forum dan rangkaian persiapan menuju penyelenggaraan Pertemuan Pertama antar Kepala Negara/Pemerintahan negara pulau dan kepulauan dari seluruh dunia yang akan digelar pada 11 Oktober 2023 di Bali, Indonesia. Pertemuan Kepala Pemerintahan AIS Forum di Indonesia Oktober mendatang bertujuan memperkuat komitmen untuk meningkatkan kolaborasi konkret pada empat isu strategis, yaitu: adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dan manajemen bencana alam, pembangunan ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola pemerintahan maritim yang baik.

 

UNDP Indonesia tegaskan komitmen fasilitasi kolaborasi pembangunan melalui AIS Forum

 

Selain dipimpin oleh Deputi Jodi Mahardi, SOM ke 7 AIS Forum juga dipimpin (co-chaired) oleh Mr. Norimasa Shimomura, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia. UNDP telah terlibat secara aktif sejak awal pembentukan dan terus mendorong untuk mewujudkan AIS Forum sebagai forum kerja sama pembangunan yang inklusif dan terbuka. Ini adalah bentuk komitmen UNDP mendorong tercapainya tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), lebih khusus SDG 14 sebagai fokus utama dari AIS Forum. Dalam pidato pembukaannya, Mr. Shimomura  turut menekankan komitmen UNDP memfasilitasi kolaborasi dan menciptakan inovasi dalam AIS Forum, demi laut dan masa depannya.

 

“UNDP berkomitmen dan percaya bahwa berinvestasi pada lautan dapat berguna untuk masa depan kita. Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mendukung penuh AIS Forum, demi mempromosikan pembangunan dan peningkatan kapasitas dari negara-negara AIS melalui program-program dan proyek-proyek yang dilaksanakan,” jelas Shimomura.

 

Archipelagic and Island States (AIS) Forum dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan kolaborasi dan kerja sama pembangunan yang konkret antar negara pulau dan kepulauan dari seluruh dunia. Forum ini menjadi wadah yang semakin berpengaruh dalam pembahasan isu-isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan. Pada tahun 2021, AIS Forum menghimpun suara negara-negara pulau dan kepulauan dalam menyampaikan pernyataan sikap bersama di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 di Glasgow, Inggris.

 

Hasilkan dampak positif, AIS Forum perluas program konkret dan inovasi di berbagai negara pulau-kepulauan

 

Dalam kurun waktu empat tahun sejak didirikan, AIS Forum telah sukses berjejaring dan membangun kerja sama dengan berbagai pihak. Telah lebih dari 200 startup dan komunitas lokal, 75 organisasi non pemerintah, sektor swasta, hingga lebih dari 100 kelompok akademisi di berbagai negara AIS yang menjadi bagian dari implementasi program-program AIS Forum hingga saat ini.  Berbagai program pembangunan di bawah AIS Forum pun telah sukses terlaksana di berbagai negara partisipan, seperti Fiji, Filipina, Guyana, Barbados, Selandia Baru, Jamaika, Malta, Mauritius, Solomon Island, Vanuatu, dan lainnya.

 

Sebagian hasil positif dari program-program tersebut juga dibawa dan dipresentasikan pada agenda pelatihan dari SOM ke-7 ini, seperti  Blue Innovation Solution: Catalyzing Pacific Bluepreneurs, Floating Net Aquaculture, Electric Fishing Boat Training (Manta One), Youth Leadership Workshop on Ocean Governance, Underwater Observing Testing (ARHEA) and Data Processing for Archipelagic Purposes training, Floating Net Cage Aquaculture Training, dan Bluepreneur: Coastal Youth Communities Training. Program tersebut diselenggarakan di berbagai lokal komuniti di Fiji dan Vanuatu, pada 3 Mei hingga 17 Juni 2023, bekerjasama dengan organisasi lokal seperti Green Growth Institute, Pacific Community (SPC), Sustainable Ocean Alliance, Pacific Island Development Forum, (PIDF), hingga University of South Pacific (USP).  Beberapa inovasi dari hasil kolaborasi negara-negara AIS Forum pun diperkenalkan seperti Advance Drifter GPS Oceanography Coverage Area (ARHEA) training yang bekerjasama dengan beberapa  institusi, MantaOne untuk Electric Fishing Boat Training dari Azura Indonesia, yang merupakan pemenang AIS Innovation Challenge Program.

 

AIS Forum Hibahkan Alat Monitoring Laut dan Mesin Kapal Motor Listrik Karya Inovator Indonesia dan Filipina

 

AIS Forum terus bekerjasama mengembangkan best practice yang dapat mendorong innovative solution bagi  negara-negara pulau dan kepulauan dalam menghadapi tantangan global. Sebagai platform kerja sama konkret, AIS Forum telah menyerahkan alat Advanced Drifter GPS Oceanography Coverage Area (ARHEA) kepada Pacific Community (SPC), Manta One (Electric Propulsion Engine) kepada Pacific Island Development Forum (PIDF) untuk dapat direplikasi bagi komunitas masyarakat lokal di Pasifik.

 

Madagaskar Berkomitmen untuk Menyelenggarakan SOM-8 AIS Forum

 

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Jodi Mahardi, Direktur Jenderal Multilateral, Tri Tharyat, Resident Representative UNDP Indonesia Mr. Norimasa Shimomura mewakili Sekretariat AIS Forum, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Madagaskar, Ratsimandao Tahirimiakadaza bertemu di sela-sela pertemuan SOM 7 AIS Forum (6/6/2023). Pertemuan tersebut membahas berbagai isu yang berkaitan kerja sama antara dua negara, salah satunya yaitu kerja sama terkait AIS Forum. Sekjen Tahirimiakadaza menyampaikan komitmen untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan ke 8 Pejabat Tinggi AIS Forum. Pemerintah Indonesia menyambut baik terkait rencana pelaksanaan SOM-8 AIS Forum yang akan dilaksanakan di Madagaskar pada Agustus 2023. Pertemuan ini bertujuan untuk mempersiapkan Leaders Declaration Archipelagic and Island States Forum 2023. (*)