Asdep IPW Kemenko Marves: Food Hub di Majalengka Siap Direalisasikan

Asdep IPW Kemenko Marves: Food Hub di Majalengka Siap Direalisasikan

Marves - Majalengka, Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Djoko Hartoyo memastikan rencana pengembangan food hub di Kabupaten Majalengka terus berprogres. Terkini, dengan adanya komitmen dan dukungan lintas pemangku kepentingan, sentra rantai pasok dan pergudangan itu siap direalisasikan.

Demikian disampaikan Asdep Djoko setelah melakukan kunjungan lapangan dan diskusi di Majalengka pada Sabtu, 27 Juli 2024. Diskusi turut dihadiri perwakilan dari Pemprov Jawa Barat, Pemkab Majalengka, akademisi dari ITB Bandung, Pengelola Kopontren Al Ittifaq Ciwidey, Kementerian Pertanian, dan beberapa kelompok petani sayur dan buah di Kabupaten Majalengka. Adapun calon lokasi food hub yang ditinjau berlokasi di Pakuon Bojong Cideres Kabupaten Majalengka. 

“Pertemuan hari ini berarti banyak hal. Pertama, menindaklanjuti kunjungan seminggu sebelumnya di Ponpes Al Ittifaq, terkait kemungkinan mengadopsi bisnis model Al Ittifaq untuk food hub di Majalengka. Kedua, menjaring petani potensial yang siap dan berkomitmen untuk menjalankan bisnis model tersebut. Ketiga, adanya komitmen dari semua pihak, khususnya rekan-rekan Pemda di Provinsi dan Kabupaten, karena merekalah yang akan sangat berkepentingan untuk itu,” jelas Asdep Djoko.

Asdep Djoko menambahkan bahwa sebagai tindak lanjut, pada Rabu pekan depan, akan ada utusan dari dinas terkait dan beberapa petani potensial Kab Majalengka yang ikut magang di Kopontren Al Ittifaq selama tiga hari. Tujuannya untuk mempelajari tata kelola lahan pertanian dan bisnis model koperasi dari hulu ke hilir, dari mulai penyiapan lahan, penyemaian, mengatur pola tanam, hingga grading dan sortasi pasca panen untuk mengelompokkan komoditas berdasarkan kualitasnya. 

“Pola tanam di Al Ittifaq ini sudah dikelola secara matang dan terencana. Sehingga para petani di sana bisa setiap hari menanam dan setiap hari pula memanen. Mereka juga memahami waktu-waktu tertentu saat permintaan pasar tinggi, sehingga supply selalu bisa terpenuhi, kontinuitas baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Itu yang sebetulnya diharapkan dari ritel besar, seperti modern market,” tegas Asdep Djoko.

Kepala Bappedalitbang Kab Majalengka, Yayan Sumantri, menyebut bahwa kontribusi sektor pertanian terharap perekonomian Kab Majalengka dalam 5 tahun relatif stagnan. Bahkan Majalengka saat ini lebih dikenal sebagai kawasan Industri yang ditopang oleh pertanian. Oleh sebab itu pihaknya mengusulkan agar sektor pertanian bisa masuk dalam revisi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 (Perpres 87/2021) tentang Pengembangan Kawasan Rebana dan Jabar Bagian Selatan. 

“Untuk mendorong kontribusi sektor pertanian, maka salah satu upaya kami adalah membangun kemitraan dengan Kopontren Al Ittifaq. Stok komoditas pangan di Majalengka cukup melimpah. Potensinya besar. Dari sisi infrastruktur pun kita cukup baik. Semoga dengan adanya kemitraan ini, Majalengka bisa memiliki food hub yang memasok modern market untuk Cirebon Raya dan sekitarnya,” harap Yayan. 

Menanggapi hal tersebut, Pengasuh Kopontren Al Ittifaq, Irpan Sadikin mengakui bahwa dalam 3 bulan terakhir ini pihaknya konsisten memasok komoditas pertanian untuk modern market di Cirebon. Sebagai pangsa pasar baru, pertumbuhan modern market di Cirebon Raya dalam setahun ini memang cukup pesat, dari semua hanya 2 menjadi 5 store. Artinya, ada pertumbuhan permintaan yang signifikan.

“Di satu sisi kami senang ada pasar baru. Tapi di sisi lain kami bertanya, apakah tidak ada di Cirebon atau Majalengka yang bisa supply? Kenapa mereka sampai meminta dari kami yang lokasinya lebih jauh (Ciwidey)? Tiga bulan lalu kami bisa kirim setiap hari ke Cirebon, tapi pelan-pelan kiriman jadi per dua hari sekali karena kami pun kewalahan dengan tingginya permintaan,” jelas Irpan.

Oleh sebab itu pihaknya berterima kasih kepada Asdep IPW Kemenko Marves yang memfasilitasi dan mengkoordinasikan inisiasi pembangunan food hub baru di Kabupaten Majalengka. Dengan begitu, Kopontren Al Ittifaq bisa memenuhi kebutuhan pasar di Cirebon Raya dan sekitarnya. Di sisi lain, petani di Majalengka juga terbantu karena nilai tukar petani akan meningkat sebagai imbas dari aktivitas grading dan sortasi hasil panen.

“Mengubah pola tanam memang tidak mudah. Tapi bukan tidak mungkin dilakukan. Selama ini petani umumnya serempak menanam, sehingga ketika terjadi panen di waktu bersamaan, terjadi over supply, ada komoditas yang tidak terserap pasar, sehingga harga menjadi jatuh. Kasihan para petani. Kita tidak ingin kondisi ini terus berlanjut ke depannya,” pungkas Asdep Djoko.

Sebagai informasi, Perpres 87/2021 tentang saat ini dalam proses revisi. Program sektor pertanian yang sebelumnya belum banyak tertuang dalam Perpres mulai dikoordinasikan oleh Asdep IPW Kemenko Marves agar masuk dalam Perpres revisi.
Kabupaten Majalengka merupakan salah satu daerah yang didorong untuk pengembangan sektor pertanian tersebut.

No.SP-207/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VII/2024

Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi