Bahas Keanekaragaman Hayati, Kemenko Marves Hadiri Corporate Sustainability and Environmental Rights in Asia Conference

Bahas Keanekaragaman Hayati, Kemenko Marves Hadiri Corporate Sustainability and Environmental Rights in Asia Conference

Marves - Bangkok, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) Saleh Nugrahadi menghadiri Konferensi Regional tentang Corporate Sustainability and Environmental Rights in Asia, Bangkok pada 4-5 Oktober 2023. Acara ini membahas isu-isu hak asasi manusia terkait lingkungan dan merinci kerangka kerja baru Keanekaragaman Hayati/ Global Biodiversity Framework (GBF) pasca 2020, yang juga dikenal sebagai Kunming-Montreal targets.

Diketahui salah satu komponen penting GBF adalah target konservasi “30x30”, yang merupakan rancangan target 3. Target ini mengharuskan 30% daratan dan lautan di bumi dikonservasi melalui penetapan kawasan lindung (PA) dan kawasan lindung lainnya.

Mengenai hal tersebut, Asdep Saleh yang merupakan salah satu panelis dalam panel diskusi bertema "A New Global Biodiversity Framework: Implication for Asia", menyoroti bahwa GBF bisa menjadi panduan bagi Indonesia dalam merumuskan strategi konservasi dengan standar global, memungkinkan keterpaduan inisiatif dengan praktik internasional terbaik, serta memperoleh akses pendanaan. Meski demikian, Indonesia harus mengambil tanggung jawab ekstra karena memiliki kekayaan hayati tertinggi di dunia. 

"Target 30x30 GBF di Indonesia dijadwalkan akan tercapai pada tahun 2045 dengan memperhatikan masyarakat adat dan inisiatif lokal," ujarnya di lokasi.

Sementara terkait konservasi itu sendiri, Asdep Saleh menekankan pentingnya konsep High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) dalam sektor sawit dan upaya rehabilitasi hutan mangrove. Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah serius dalam menanggulangi Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing, melindungi sumber daya ikan dari eksploitasi berlebihan, serta mendorong pelaku bisnis dan keuangan untuk mengambil tindakan konservasi melalui pendanaan dan penyuluhan kepada konsumen mengenai keberlanjutan produk.

Adapun partisipasi aktif Indonesia dalam konferensi ini menegaskan komitmen negara untuk mencapai tujuan-tujuan GBF, melindungi keanekaragaman hayati, dan memastikan hak asasi manusia terkait lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan di masa depan.

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi