Bahas Kompleksitas Geopolitik dan Tantangan Ketahanan Maritim di Kawasan Indo-Pasifik, Kemenko Marves dan Lemhannas RI Gelar The 8th Jakarta Geopolitical Forum

Bahas Kompleksitas Geopolitik dan Tantangan Ketahanan Maritim di Kawasan Indo-Pasifik, Kemenko Marves dan Lemhannas RI Gelar The 8th Jakarta Geopolitical Forum

Marves - Jakarta, Untuk kedelapan kalinya, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) kembali menggelar Jakarta Geopolitical Forum (JGF). Tahun 2024 ini, JGF diselenggarakan dengan adanya kolaborasi antara Kemenko Marves dan Lemhannas yang mengangkat tema “Menangani Tantangan Ketahanan Geo-Maritim di Indo-Pasifik”, Rabu (25-9-2024). JGF ke-8 diselenggarakan dengan tujuan untuk mendalami dan mengkaji berbagai aspek kompleksitas geopolitik dan tantangan di wilayah maritim, serta kolaborasi untuk memperkuat ketahanan maritim di wilayah Indo-Pasifik.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Nugraha Mansury dan Plt. Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono.

Dalam sambutannya, Pahala Nugraha Mansury, menyampaikan bahwa Pembahasan pada forum ini sangat relevan dengan meningkatnya cara kita untuk menyaksikan bagaimana ketahanan geo-maritim menjadi kunci dalam memastikan, tidak hanya kedamaian dan stabilitas, tetapi juga bagaimana dampaknya terhadap pembangunan ekonomi untuk negara di seluruh dunia.

Sedangkan, Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono menyampaikan bahwa kita harus memperluas mekanisme yang ada dan mengembangkan jalan baru untuk kerja sama, terutama dibidang pengawasan maritim, intelijen dan penegakan hukum.

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan yang menyampaikan sambutannya dalam  Sesi I juga mengatakan optimisme bahwa forum ini yang merupakan platform penting bagi anggota komunitas maritim internasional untuk terlibat dalam diskusi terarah tentang isu-isu terkait maritim dapat menonjolkan peran strategis geopolitik Indonesia yang terus berkembang sebagai kekuatan besar di kawasan dan global.

“Indonesia memberikan penekanan khusus pada isu-isu maritim, karena lautan kita memiliki sumber daya maritim yang melimpah termasuk ikan, gas, minyak dan keanekaragaman hayati. Lautan memiliki nilai historis, ekonomi dan geopolitik yang signifikan dan bangsa Indonesia memiliki reputasi sebagai bangsa pelaut,” jelasnya.

Acara ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang memberikan manfaat dan berdampak positif terhadap isu-isu geopolitik serta ketahanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.  Selain itu,  JGF ke-8 diharapkan dapat mendorong kolaborasi antarnegara dalam mengatasi tantangan keamanan dan ketahanan maritim kawasan indo-pasifik.

JGF ke-8 dilaksanakan pada hari Rabu dan kamis, 25-26 September 2024 di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah dan akademisi dari 81 negara dan 2 regional, serta sektor industri maritim dan non-governmental organization.


Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi

No.SP-303/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IX/2024