Bakal Dibangun 'Cold Storage' Kedua di Makassar

Bakal Dibangun 'Cold Storage' Kedua di Makassar
Maritim - Demi memenuhi kebutuhan dasar dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah memandang perlu dilakukan upaya percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional seperti yang diatur dalam Perpres no. 3 tahun 2016. Di antara proyek strategis itu adalah percepatan pemenuhan pasokan daya listrik. Pasokan daya listrik sangat penting bagi kemajuan ekonomi daerah, khususnya wilayah regional Sulawesi. Dukungan listrik juga menjadi penting dalam pembangunan cold storage. Tempat penyimpanan ini akan mendukung proses pengelolaan ikan di perairan Indonesia. Apalagi, setelah memerangi illegal fishing, hasil tangkap ikan di laut meningkat, dan membutuhkan lebih banyak cold storage. Demikian disampaikan Deputi II Bidang Koordinasi SDA dan Jasa Agung Koeswandono dalam Rakor antara Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian ESDM, BPH Migas, PT PLN, dan PT Pertamina di Makassar, Rabu (20/07). Pembangunan cold storage nantinya akan digunakan para nelayan untuk menampung ikan-ikan hasil tangkapan untuk didistribusikan ke pasar ikan atau tempat pelelangan ikan (TPI) Kotamadya maupun Kabupaten. "Single cold storage yang sudah dibangun saat ini dapat menampung kapasitas 40 ton ikan, terletak di dekat TPI kota Makassar. Nantinya, pembangunan cold storage ke-2 akan segera dibuat kembali dengan kapasitas penyimpanan ikan sebesar 100 ton," ujar dia lagi. "Pemerintah ingin memajukan sumber daya perikanan dan kelautan. Bukan hanya cold storage, rencana ke depan Pemerintah akan membangun pabrik pengolahan rumput laut, udang, dan hasil alam laut lainnya," kata dia lagi “Dengan membangun industri perikanan dan kelautan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil, nelayan pada khususnya,” tandasnya. Di tempat yang sama, Wakil Walikota Makassar Syamsu Rizal yang mengapresiasi tindak lanjut pemerintah pusat untuk membantu pemerintah daerah dalam pengembangan SDA hasil laut di wilayah Sulawesi. “Pada tahun sebelumnya, Sulawesi belum bisa memanfaatkan SDA dengan baik, dengan hadirnya Kemenko Maritim dan Sumber Daya, pemerintah provinsi dan kabupaten mulai dapat terarah dengan support yang diberikan,” ujarnya. “Komitmen kami adalah memberikan sumber daya demi memajukan kesejahteraan dengan menjunjung Nawacita Presiden dan merealisasikan solusi atas keluhan para nelayan kita,” tutup Syamsu. (Nn/Arp)