Maritim - Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli meminta Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membudidayakan ikan padi secara besar-besaran pada rapat koordinasi yang digelar di kantornya, Selasa (3/5). Budidaya tersebut direncanakan akan dilakukan pada Bulan Oktober 2016. Namun sebelum itu, Rizal meminta kementerian teknis terkait untuk melakukan kajian mendalam mengenai luas lahan, jenis ikan dan padi yang bisa dibudidayakan. Hasil kajian tersebut akan dibicarakan kembali dalam forum rapat koordinasi dengan BPS dalam waktu dekat. Secara teknis, Direktur Pelabuhan Perikanan KKP, Agus Suherman yang hadir dalam rakor itu menjelaskan, untuk budidaya ikan padi, petani harus membuat saluran air atau jajar legowo. Posisinya berada di pinggir atau di tengah sawah, dengan lebar 80 cm-1 meter dengan kedalaman 80 cm-1 meter. “Sebelum ikan ditebar, petani harus melakukan pemupukan padi secara organic, dan ikan dapat ditebar ketika padi berusia 4 bulan,” jelas pria berkacamata ini. Dalam ujicoba di lahan seluas 1000 hektar tersebut, tambah Agus, padi yang digunakan adalah jenis padi Inpari 14, Pakuan, Inpari 15 Parahiyangan dan Inpari 16 karena tahan air. Sedangkan ikan yang dibudidayakan di dalam sawah itu antara lain ikan mas, lele, nila, gurame dan udang galah. Mengenai jumlah lahan, direktur pelabuhan perikanan tersebut menyebutkan bahwa kementan telah mempersiapkan 4 juta hektar untuk percobaan lanjutan. (Arp/Nuans)