Bersama Menteri Madagaskar, Menko Luhut Bahas Wilayah Perairan Strategis

Bersama Menteri Madagaskar, Menko Luhut Bahas Wilayah Perairan Strategis

Marves - Bali, Pertemuan Bilateral Indonesia-Madagaskar telah dilakukan di sela-sela Archipelagic and Island State Forum (AIS Forum) di Bali, Senin (05-12-2022). Pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan dengan Menteri Pertahanan Madagaskar, HE. Rakotonirina Leon Jean Richard yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Madagaskar ini mengangkat isu kestabilan dan keamanan di wilayah perairan strategis.

Adapun wilayah perairan strategis tersebut seperti di antaranya Samudra Hindia, yang dalam hal ini Madagaskar memandang penting “leadership” Indonesia dalam menjaga keamanan wilayah maritim di Kawasan Asia-Pasifik.

“Tentu saja ini komitmen Indonesia untuk terus menjaga Samudra Hindia sebagai wilayah strategis bersama. Kepemimpinan Indonesia di forum AIS ini jelas sangat diharapkan oleh negara-negara seperti Madagaskar," kata Menko Luhut sambil menyatakan bahwa Indonesia telah menunjukkan peran yang luar biasa dalam menangani berbagai persoalan global dalam KTT-G20 lalu.
 
Pertemuan bilateral tersebut juga menjajaki peluang kerja sama di pengelolaan hutan dan sumber daya laut berkelanjutan, termasuk terumbu karang (coral reef), dan pendidikan atau pembangunan kapasitas sumber daya manusia, terutama mengenai laut dan pengelolaan sumber daya sektor maritim.
 
“Indonesia sudah sangat maju di sektor-sektor tersebut, kami (Madagaskar) sungguh perlu kerja sama di bidang pendidikan tentang laut”, kata Menteri Rakotonirina.
 
Secara politis, hubungan Indonesia dengan Madagaskar tergolong unik dengan adanya hubungan psikologis-historis antara kedua suku bangsa. Menariknya, Menteri Rakotonirina selama pertemuan bilateral fasih menggunakan Bahasa Indonesia.
 
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, Menko Luhut juga menyampaikan kepentingan Indonesia untuk membangkitkan kerja sama negara-negara berkembang melalui “Emerging Economies Cooperation” sebagai tindak lanjut rangkaian Pertemuan KTT G20 yang lalu. Ini akan memperkuat kerja sama selatan-selatan terutama peluang kerja sama industri strategis, perdagangan, dan infrastruktur.
 
Diketahui bahwa pertemuan AIS Forum ini merupakan kerja sama konkret negara-negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi, khususnya pada sektor pembangunan kelautan, sehingga mampu menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan menjalin kemitraan yang lebih strategis.

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

No. SP-390/HUM/ROKOM/SET.MARVES/XII/2022