Budaya NTT Warnai Kemeriahan Perayaan Puncak Hari Maritim Nasional ke-59

Budaya NTT Warnai Kemeriahan Perayaan Puncak Hari Maritim Nasional ke-59

Marves - Kupang, Perayaan Puncak Hari Maritim Nasional ke-59 yang diselenggarakan di Pangkalan Utama TNI AL VII Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) telah sukses digelar pada 12 Oktober 2023. Perayaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan Pelindo mengusung tema besar yaitu “Pembangunan Negara Kepulauan Berwawasan Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045” dengan slogan “Layar Terkembang Menuju Indonesia Maju”.

Perayaan yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Panglima TNI, Pj. Gubernur NTT dan sejumlah pejabat Kementerian, Lembaga, BUMN dan Pemerintah Daerah berlangsung dengan meriah. Yang tak luput dari perhatian adalah penampilan tarian Hantama yang merupakan Tari Tradisional NTT. Tari Hantama dibawakan oleh Laboratorium seni binaan UPTD Taman Busaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.

Tari Hantama merupakan perkembangan tari dari prosesi Antama. Antama adalah suatu proses ritual etnis Lamaknen Kabupaten Belu yang telah dilakukan secara turun temurun. Dalam prosesi ini Masyarakat khusunya kaum Pria Berbondong-bondonng menuju ke hutan untuk berburu Binatang liar (hama) perusak tanaman pertanian. Ketika kaum laki-laki berburu, para Wanita atau para ibu-ibu berdiam diri di rumah untuk menjaga anak-anaknya sambil berpegang pada keyakinan saat proses perburuan, di rumah dilarang menyalakan api. Sekembalinya dari berburu, kaum pria disambut selayaknya seorang pahlawan yang pulang membawa kemenangan. Sebagai tanda keberhasilan dalam berburu mereka melanjutkan dengan ucapan syukur bergembira bersama.

Selain itu para penonton juga dibuat terpukau dengan penampilan dari sanggar musik Edon Sasando yang membawakan lagu Mana Lolo Banda dan Tanah Airku. Keunikan dari penampilan ini adalah alat musik yang digunakan berupa alat musik tradisional Sasando yang berasal dari Kabupaten Rote Ndao NTT. Alat musik ini terbuat dari daun lontar yang banyak tumbuh di dalam dan sekitar Timor. Dimainkan dengan cara dipetik, Sasando memiliki suara yang unik dan indah didengar.

Dilanjutkan dengan penampilan paduan suara dari The Counter Melody yang membawakan lagu Sedon Lewa Papan dan Gemu Fa Mi Re yang merupakan lagu yang berasal dari kota Maumere NTT, sukses membuat para tamu undangan untuk ikut bergoyang.

Dalam perayaan Puncak Acara HMN ke-59 juga terdapat stand UMKM yang menjual beraneka ragam hasil kerajinan maupun makanan dan minuman khas NTT. Kain tenun NTT terbagi beberapa jenis yaitu tenun ikat, tenun buna, tenun lotis atau sotis atau songket. Selain itu terdapat juga makanan olahan yang dihasilkan oleh Masyarakat NTT. Keindahan kain tenun dan hasil olahan NTT ini juga menarik Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, seperti yang dikutip dalam laman Instagramnya

“Saya selalu suka dengan kain tenun NTT juga makanan khasnya yang super nikmat. Saat saya berkeliling melihat UMKM NTT yang ada di acara perayaan puncak Hari Maritim Nasional di Kupang kemarin, wahh kalap belanja saya, hehehe. Tadi saya beli ikan teri yang enak, madu, sei lalu topi kain tenun dan lainnya. Maju terus UMKM Indonesia,”.

Art-21/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IX/2023

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi