Deputi Nani Bahas Strategi Transformasi Air Minum di Indonesia pada IWF 2024

Deputi Nani Bahas Strategi Transformasi Air Minum di Indonesia pada IWF 2024

Marves - Jakarta, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti hadir sebagai narasumber dalam kegiatan  Indonesia Water Forum (IWF) 2024 yang diselenggarakan oleh Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) pada Kamis, (29-8-2024). Agenda Tahunan PERPAMSI ini mengusung tema “Transformasi Sektor Air Minum Menuju Indonesia Emas 2024. 

Dalam paparannya yang berjudul Strategi Transformasi Tata kelola Air Minum di Indonesia, Deputi Nani membeberkan sejumlah tantangan global dalam pengelolaan sumber daya air, diantaranya sejak tahun 2000 kurang lebih tiga perempat bencana alam adalah bencana yang berhubungan dengan air. Dari data IPCC memperkirakan bahwa akan ada tiga milyar orang yang akan mengalami kelangkaan air bila suhu bumi naik 2 (dua) derajat celcius, selain itu terjadi kekurangan air baku dan degradasi kualitas air. 

Guna menanggulangi hal tersebut telah diatur dalam Undang-Undang RPJMN 2025-2045 tentang Transformasi Pengelolaan Sumber Daya Air. Selain itu, Pada World Water Forum Ke 10, Deklarasi Menteri mencakup mendirikan Center of Excellence untuk ketahanan air dan iklim.

“beberapa upaya transformatif dalam pengelolaan sumber daya air diantaranya pengelolaan kebutuhan dan pasokan untuk menjamin neraca air pada setiap wilayah Sungai tidak dalam kondisi deficit, meningkatkan kapasitas tampungan air menjasi 200 m3/kapita, relabalancing the nexus, pemanfaatan sumber daya air dengan prinsip water accounting dan meningkatkan ketangguhan wilayah perkotaan terhadap banjur dengan periode kala ulang minimal 100 tahun,” jelasnya.

Menyikapi perubahan iklim, diperlukan paradigma baru dalam mengelola sumber daya air dengan menerapkan pengelolaan sumber daya air yang terintergrasi untuk meningkatkan ketahanan air nasional. Selain itu kebijakan mengenai air minum perlu dibuat dengan pendekatan terpadu dan seimbang dengan pengaturan mengenai kelistrikan dan irigarasi untuk ketahanan pangan, tambah Deputi Nani.

“Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa dan populasi terpadat di kawasan Asia Tenggara, diperlukan efisiensi organisasi pengelolaan air dengan melakukan korporatisasi dan penggabungan melalui skala DAS, untuk melaksanakan transformasi tata kelola ini diperlukan penguatan kelembagaan dalam pelaksanaan regulasi tarif dasar air minum,” pungkasnya.

Turut hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini Diana Kusumastuti, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Carla Correia  Vice-Chair of the Board of Directors of Aguas De Portugal, Dato’ Haji Ahmad Faizal Bin Abdul Rahman selaku CEO SPAN dan Dato’ Seri Ir Jaseni Maidinsa selaku Chairman PAAB. Kegiatan IWF 2024 juga dihadiri oleh para stakeholder air minum dan sanitasi, pelaku (operator), akademisi/pakar, kalangan bisnis, baik dari dalam dan luar negeri.

No.SP-261/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IX/2024
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi