Diplomasi Pujian Jadi Senjata Ampuh Indonesia di KTT G20 Bali

Diplomasi Pujian Jadi Senjata Ampuh Indonesia di KTT G20 Bali

MarvesBali, KTT G20 di Bali memang sudah resmi ditutup pada Rabu, 16 November 2022 lalu, tapi kesan keberhasilan dari perhelatan ini belumlah padam. Meski tidak semua kepala negara hadir, tetapi kepala negara dari ekonomi besar seperti Amerika Serikat (AS), China, India, Jepang, dan Jerman hadir dan turut berpartisipasi hingga akhir.

Kesuksesan lahirnya leaders declaration di puncak G20 meeting bukanlah proses mudah, tapi harus melalui proses panjang dari ratusan perundingan, lobi-lobi bilateral, hingga pendekatan personal kepada para tokoh kunci yang memegang kendali forum ekonomi dunia paling bergengsi itu.
Dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak tanggung-tanggung turun langsung untuk mengatur strategi, dibantu oleh kementerian yang menjadi tulang punggung substansi dan pelaksanaan acara KTT G20. Kementerian Koordinator Perekonomian yang dikomandani Menko Airlangga Hartarto bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang berjibaku mengawal substansi pertemuan sesuai target dan koridor.

Sedangkan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beserta jajaran menteri lain bertanggung jawab atas kelancaran dan keamanan acara yang dihadiri 20 pemimpin negara anggota G20 serta puluhan pemimpin negara dan organisasi internasional yang diundang. Persiapan yang matang makin gemilang, saat Presiden Jokowi menggunakan diplomasi pujian terhadap para pemimpin negara yang hadir di konferensi tersebut.

“Setiap pemimpin harus saling memuji, biar mereka merasa dihormati dan dihargai. Setelah itu baru mudah masuk ke dalam subtansi masalah yang akan kita tuju,” jelas Presiden Jokowi saat menerima sejumlah pemimpin redaksi media nasional di Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, Kamis (17-11-2022) lalu.

Tidak hanya pujian saja yang dilontarkan oleh Presiden Jokowi dalam menghargai para pemimpin negara yang hadir di Bali.  Tapi ada panggilan khusus yang disematkan kepada pemimpin negara oleh Presiden Jokowi.

“Kita sudah mempelajari personality para leaders ini. Maka saya memiliki panggilan khusus untuk mereka (para tokoh kunci) untuk masing-masing pemimpin negara, terutama negara besar seperti China dan USA,” kata Presiden Jokowi.

Seperti kita tahu, dalam konferensi tersebut ada negara G7 yang dikomandani Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan pihak lain ada Rusia yang diwakili Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov. Sedangkan di posisi lain ada sosok Presiden China Xi Jinping yang juga punya pengaruh besar di G20.

Misalnya, untuk Presiden Xi Jinping. Presiden Jokowi memanggilnya dengan sebutan Kakak Besar alias big brother. Lalu, untuk Presiden Joe Biden, Jokowi memanggilnya dengan sebutan senior. Panggilan akrab inilah yang membuahkan kedekatan dan suasana kebatinan yang hangat. Kedekatan Biden kepada Jokowi juga dibuktikan saat Presiden AS itu memberi hormat kepada Presiden Jokowi di acara G20.

Bahkan, Biden disebut sebagai satu-satunya pemimpin dunia yang memberi hormat kepada Presiden Indonesia itu. “Kita menggunakan cara agar suasana yang tegang menjadi cair dan perundingan tidak macet,” ungkap Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengaku cukup dekat dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron. Mereka sering melakukan pembicaraan melalui telepon dalam berbagai hal, terlihat saat akhir gala dinner di Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Rabut (16-11-2022), Macron masih terlihat berbincang intens dengan Presiden Jokowi dan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman saat kepala negara lain sudah meninggalkan lokasi jamuan makan malam itu.

Pujian Untuk Indonesia

Pujian saat ini memang mengalir deras untuk Indonesia, terbukti banyak negara yang memberikan apresiasi lewat media media sosial maupun lewat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Kepada media, Luhut menceritakan para pemimpin negara tidak hentinya memberikan pujian kepada Indonesia atas perhelatan internasional ini. Salah satunya, Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan yang tidak hentinya memberikan pujian, khususnya kepada Presiden RI Joko Widodo.

Kehangatan dan keakraban yang dilakukan Indonesia dalam menyambut pemimpin negara-negara selama ada di Bali memberikan kesan yang dalam. Semua ini tak lepas dari kerja panjang dan solid dalam mempersiapkan Presidensi G20 2022 selama satu tahun, yakni berbagai tantangan yang telah dihadapi selama ini justru membuat Indonesia semakin solid.

Selain itu, hal ini patut dibanggakan oleh seluruh rakyat Indonesia untuk menunjukkan eksistensi Indonesia di mata dunia.

"Jadi kita belajar dari sini, bahwa Indonesia negara yang besar, negara yang hebat, hebat karena kita semua satu. Kita telah menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu untuk mengatur dan menyelenggarakan KTT G20 dengan baik, melalui kolaborasi erat pihak-pihak terkait baik kementerian, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat, serta tentunya penyertaan dari Tuhan Yang Maha Esa," jelas Luhut yang mengapresiasi kerja sama tim yang terbangun dalam mempersiapkan perhelatan akbar ini.

Biro Komunikasi

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi