Dubes RI di Maroko Apresiasi Rencana Kerjasama Bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Maroko
Maritim - Rabat, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko dinilai telah mempersiapkan dengan baik agenda kunjungan kerja pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang mewakili Pemerintah Indonesia, bertujuan untuk menjalin kerjasama bilateral, dengan Kerajaan Maroko.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam (SDA) dan Jasa Kemenko Maritim, Agung Kuswandono. Ia juga menambahkan, agenda kerjasama bilateral dengan Kerajaan Maroko akan mencakup berbagai sektor. Di antaranya, pariwisata, energi, dan perikanan.
“Ya, kami telah mengadakan pertemuan dengan pihak terkait dari Kerajaan Maroko, untuk berdiskusi dan menjajaki _opportunity_untuk berinvestasi di Indonesia, seperti investasi di bidang pariwisata, perikanan, dan energi. Pihak KBRI di Rabat ini juga telah berkoordinasi dengan baik, utamanya dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Pusat di Pemerintah Pusat di Jakarta” ujarnya di Marrakech usai mengikuti acara penutupan Explore Indonesia (12/11).
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Maroko dan Republik Islam Mauritania, E.D. Syarief Syamsuri juga menyatakan, kunjungan kerja Kemenko Maritim kali ini juga dalam rangka persiapan kunjungan kenegaraan Raja Maroko Mohammed VI ke Indonesia, yg akan merupakan kunjungan kenegaraan Raja sebagai Kepala Negara Maroko yg pertama ke Indonesia dan harapan Indonesia Raja Mohammed VI juga dapat memenuhi undangan Presiden Joko Widodo menghadiri dan sebagai Pembicara Utama pada Bali Democracy Forum (BDF-X) di Bali, setelah kunjungan kenegaraan Presiden Soekarno tahun 1960, maka hubungan yang sudah terjalin erat akan semakin erat lagi.
“Saya sangat gembira sekali dengan rencana kedatangan raja Mohammed VI awal bulan depan ke Indonesia, karena dengan kedatangan beliau, sejak 57 tahun yg lalu sejak Presiden Soekarno pada tahun 1960 datang ke Maroko belum ada kunjungan balasan yang dilakukan oleh kepala negara Maroko. Sehingga kunjungan kenegaraan yg akan dilakukan oleh raja Mohammed VI ke Jakarta dan Insha Allah akan berlanjut menghadiri bali democracy forum di Bali, maka hubungan di antara kedua negara makin erat lagi. Oleh sebab itulah, diperlukan sebuah kesepakatan di antara Bapak Presiden RI dengan Raja Mohammed VI ke depannya apa yg akan kita prioritaskan. Ini adalah momentum yg cukup baik, lanjutnya.”
“Berawal dari usulan KBRI Rabat kiranya Bapak Presiden RI berkenan mengundang Raja Mohammed VI untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, yang kemudian disambut baik oleh Raja Mohammed VI. Maka Insha Allah hubungan kedua negara akan dilaksanakan pada tingkat yang tertinggi, yakni pada tingkat Kepala Negara, ujarnya.”
“Hal ini disambut baik oleh Raja Mohammed VI, khususnya terkait dengan Kemenko Maritim itu bagaimana koordinasi juga dibantu dilakukan oleh pemerintah pusat, yakni fasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri. Saya dengan Kemenlu sudah melakukan koordinasi persiapan dengan beberapa Kementerian/Lembaga di Jakarta, sehingga keluarannya nanti adalah kesepakatan di antara Kementerian/Lembaga tersebut untuk bisa bersepakat di depan Raja, dan Presiden kita dapat mengarahkan supaya jelas bidang mana yang menjadi prioritas,” terangnya saat diwawancara usai menutup acara Explore Indonesia secara resmi pada Minggu malam (12/11) di Marrakech.
Duta Besar Syarief Syamsuri, yang biasa dipanggil Bapak Dede menambahkan, bahwasanya dengan adanya kunjungan dari Raja Mohammed VI, dipastikan akan merekatkan lagi ikatan persahabatan antara kedua negara yang mayoritas masyarakatnya mempunyai kesamaan keyakinan tersebut.
”Yang pasti adalah, agar kedua negara dapat mengembangkan sebuah hubungan yang lebih dekat lagi, khususnya di bidang ekonomi. Karena tujuan kita adalah untuk mengembangkan potensi perdagangan, investasi, dan pariwisata yang sifatnya halal,” jelasnya.
Adapun, kunjungan kerja Kemenko Maritim Ke Maroko, beragendakan pembahasan strategis di berbagai bidang, di antaranya di sektor perikanan. Pemerintah RI rencananya akan mengundang investor asal Maroko untuk berinvestasi di sektor perikanan Indonesia. Hal ini pun ditanggapi positif oleh pihak Maroko yang lantas menginginkan adanya pertemuan lanjutan, semisal Temu Bisnis, guna menjajaki berbagai kesempatan.
Tidak hanya di bidang perikanan, Pemerintah Indonesia juga menawarkan investasi di sektor pariwisata, terutama di pariwisata bahari. Direncanakan, investasi ini nantinya difokuskan untuk pembangunan kawasan pariwisata bahari yang halal, kental nuansa sejarah keislaman, kaya akan kuliner khas dan lainnya. Dengan demikian, akan lebih menarik minat masyarakat Maroko untuk datang berbondong-bondong dan berwisata di Indonesia.
Kemudian, Pemerintah Indonesia pun ingin menjalin kerjasama lebih erat lagi dengan Kerajaan Maroko, terkait dengan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Fokus yang ingin dituju antara Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Maroko adalah pengembangan renewable energy berbasis energi angin dan matahari. Kunjungan kenegaraan Raja Mohammed VI ke Indonesia juga mengagendakan pembahasan lebih lanjut perihal ini.
Nantinya, Kemenko Maritim akan menemui Kementerian/Lembaga terkait, guna membahas persiapan kerjasama bilateral dengan Kerajaan Maroko, yang nyatanya memang sudah terjalin sejak lama itu.