Dubes Swiss: Kita Ingin Bangun Pabrik 'Solar Cell' di Indonesia

Dubes Swiss: Kita Ingin Bangun Pabrik 'Solar Cell' di Indonesia
Maritim – Untuk mengurangi pemanasan global, saat ini Indonesia membuka peluang kerja sama dengan pemerintah Swiss untuk mengembangkan energi alternatif. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap penggunaan energi fosil yang mulai menipis. Penggunaan energi yang terbarukan ini memang sedang ramai diserukan masyarakat dunia agar mengurangi pemanasa global. Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Swiss Doris Leuthard mengapresiasi dan mendukung langkah pemerintah Indonesia yang tengah berkonsentrasi menggembangkan EBT. "Saya sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh Pemerintah Indonesia untuk menjaga ketersediaan energi. Pasalnya, ketika populasi terus mengalami pertumbuhan, ekonomi tumbuh, maka permintaan energi akan meningkat juga. Sehingga dibutuhkan pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Doris usai bertemu dengan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli di Gedung Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Rabu (30/3) Swiss akan membantu pemerintahan Indonesia untuk menjaga ketahanan energi nasional. Salah satunya dengan membangun pabrik 'solar cell' di Indonesia. "Seperti yang tadi Pak Menko jelaskan bahwa kita sudah terlalu banyak bergantung pada penggunaan batubara yang dapat merusak udara, atmosfer dan sebagainya. Jadi kita ingin membangun pabrik 'solar cell' untuk menjaga ketahanan energi," jelasnya. Menanggapi hal tersebut, Rizal pun mengaku gembira dengan pemerintahaan Swiss yang ingin membangun pabrik 'solar cell'. Pasalnya, Swiss telah berpengalaman dalam hal pengembangan energi hidropower. "Dengan adanya keinginan Swiss ini kita sambut gembira. Mereka punya teknologi yang tepat dalam hal ini jadi harus kita dukung," tutup Doris. (Glh/Arp)