Dukung Gernas BBI, Kemenko Marves Terus Monitor Keberlanjutan Program Konverter Kit Karya Anak Bangsa

Dukung Gernas BBI, Kemenko Marves Terus Monitor Keberlanjutan Program Konverter Kit Karya Anak Bangsa

Marves – Jakarta, Salah satu tugas pemerintah saat ini adalah terus mendorong Gerakan Nasional “Bangga Buatan Indonesia”. Guna mendukung hal tersebut Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melalui Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim terus memonitor program dukungan pemenuhan energi untuk pembangunan daerah di sektor perikanan melalui pemenuhan sarana prasarana penunjang penangkap ikan bagi nelayan berupa peralatan konverter kit yang telah berjalan sejak 2015.

[caption id="attachment_49096" align="alignleft" width="300"]Dukung Gernas BBI, Kemenko Marves Terus Monitor Keberlanjutan Program Konverter Kit Karya Anak Bangsa Dukung Gernas BBI, Kemenko Marves Terus Monitor Keberlanjutan Program Konverter Kit Karya Anak Bangsa[/caption]

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Safri Burhanuddin pada Rapat Koordinasi Virtual, Selasa (07-07-2020).

“Kegiatan ini sebagai monitoring kebijakan yang ada. Kita coba perkuat lagi TKDN kita, sarana dan prasarana penunjang apa yang bisa dorong produksinya dalam negeri. Kami juga ingin mendengar apakah prasarana penunjang penangkap ikan yang selama ini sudah ada berjalan optimal”, ungkap Deputi Safri.

Dalam laporannya kepada Deputi, Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Amalyos mengatakan konverter kit atau alat untuk mengkonversi dari BBM ke BBG berupa LPG ukuran 3 Kg yang diproduksi anak bangsa ini selama ini sangat dirasakan manfaatnya oleh para nelayan karena bisa menghemat biaya operasional, dan para nelayan pengguna juga secara tidak langsung turut membantu pemerintah dalam mendorong penggunaan energi yang lebih bersih.

“Konverter Kit rancangan inovasi Amien Ben Gas ini yang pernah diberikan kepada nelayan di bebepa Kabupaten/Kota sudah dirasakan manfaatnya oleh para nelayan, khususnya efisiensi biaya operasionalnya dan sejauh ini mereka tidak menemukan kendala yang berarti saat digunakan melaut”, jelas Asdep Amalyos.

Sejalan dengan itu, Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris yang juga hadir dalam rakor memaparkan terkait progres program konverter kit tersebut. Menurutnya setelah sempat menghilangnya anggaran pengadaan konverter kit untuk nelayan dan petani beberapa waktu lalu, kemarin dalam rapat alokasi anggaran dengan komisi VII telah disepakati kembali untuk tetap diadakan sebanyak 25 ribu paket konverter kit.

“Terima kasih kepada ESDM yang telah menyelesaikannya dengan data-data yang ada. Program konversi ini tentu merupakan bagian dari kebijakan energi nasional untuk mendukung ketahanan energi”, kata Andi Yuliani.

Lebih lanjut, Andi Yuliani memaparkan keungggulan konverter kit bagi nelayan itu sendiri yaitu dapat meningkatkan ekonomi melalui penghematan biaya melaut, dapat digunakan melalut 8 sampai 10 jam, lebih ramah lingkungan, cocok untuk meningkatkan wisata laut, tabung LPG pun aman ketika dibawa ke dalam perahu, dan tingkat kebisingannya rendah.

“Intinya konverter kit ini bagi nelayan, khususnya di Sulsel sangat dirasakan manfaatnya dan dampak ekonominya “ ungkap Andi Yuliani.

Terkait hal ini Deputi Safri meminta agar program konverter kit agar terus berlanjut. Dirinya mengajak agar semua bisa satu suara terkait mendukung gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia” sehingga produk lokal bisa eksis di negara sendiri.

“Program ini jangan sampai berhenti hanya di satu atau dua tahun. Kebijakan seperti ini jangan kita lepas. Saya harapkan teman-teman dari Bappenas bisa dukung, juga dengan ESDM," tutup Deputi Safri.

Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Berita Terpopuler Marves

2022 © KEMENKO MARVES RI - Copyright All Rights Reserved