Maritim - Pemerintah memberlakukan bebas biaya visa bagi wisatawan dari 169 negara. Memang dari satu sisi, pendapatan Negara berkurang. Biasanya, Negara mendapat 30 dollar dari pengurusan visa setiap wisatawan asing. Tapi, bila dikaji lagi, akan ada efek domino terhadap perekonomian nasional nantinya. "Pengeluaran turis satu harinya itu lebih dari 100 dollar. Jadi kita dapat kurangnya, kurang-nya ini kalo mereka 'stay' berapa hari. Negara, kalangan pengusaha, dan rakyat biasa pun bisa menikmati manfaat dari adanya 'tourisme'," kata Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dalam sidak di Bandara Soetta, kemarin. Memang sebelumnya ada kontroversi soal pembebasan visa ini. Ada yang bilang jangan, masa wisatawan asing bebas visa. Sementara rakyat sendiri tidak dikasih bebas visa sama negara-negara tersebut. Mereka mau supaya ada timbal balik. "Tapi kami katakan, kami bersyukur. Kita tidak diberi bebas visa semua, karena kalau kita semua diberi bebas visa, orang Indonesia keluyuran semua di seluruh dunia. Kita bukan dapat devisa, malah habis devisanya, jadinya negatif," tambah Menko Rizal. "Tapi saya janji, kalo pendapatan rakyat Indonesia sudah 15 ribu dollar, kita urusin deh bebas visa. Nah sementara yang kita beri bebas visa dengan negara-negara tersebut hanya untuk pejabat negara, kalangan bisnis, dan mahasiswa. Jadi, kepada tiga kelompok ini, memang kita minta supaya diberi kemudahan soal visa di 169 negara tersebut," tandas dia. (Dims/Arp)