Elon Musk Batal Hadir di KTT G20, Tetap Sukacita Kenakan Batik Bomba
Marves - Ketidak hadiran Elon Musk, CEO Tesla pada Business Leaders Summit (B20 Summit) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 13-14 November 2022 cukup terobati dengan mengikuti kehadiran secara virtual pada Senin (14/11) lalu di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Bali.
Tokoh penting dan orang nomor satu di Tesla ini kendati batal hadir secara langsung, tetap sukacita hadir secara virtual dan mengenakan batik mengenakan batik berwarna hijau tua, dengan motif batik Bomba yang berasal dari Sulawesi Tengah.
Penampilan Elon Musk ini langsung menarik perhatian tamu dan pembicara lain yang hadir di acara ini. Musk mengaku senang kenakan batik ini yang menurutnya sangat cocok tampil paripurna di hari itu.
Musk mengenakan batik dengan corak Bomba khas Sulawesi Tengah. Warna hijau yang dikenakan Musk membuat corak pada batik ini terlihat semakin jelas.
Motif Batik Bomba Melambangkan Cinta yang Sakral
Dari I Wear Batik menjelaskan bahwa motif batik Bomba yang dikenakan oleh salah satu orang terkaya di dunia ini memiliki makna melambangkan cinta yang sakral bagi keluarga, kerajaan dan Tuhan.
Kemudian motif Bomba ini juga dikenal sebagai batik yang menggambarkan keterbukaan dan kebersamaan dalam kehidupan sosial masyarakat Palu.
Menariknya lagi, ternyata batik Sulawesi Tengah ini konon sengaja diterbangkan ke tempat Elon Musk menetap saat ini. Dan memang batik tersebut sengaja dikirim supaya bisa dikenakan Musk saat menghadiri forum B20 di Bali sebagai petinggi Twitter.
Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Anindya Bakrie, kemeja batik berwarna hijau tua yang dikenakan Elon Musk itu diterbangkan langsung dari Indonesia ke Amerika Serikat dengan menempuh jarak 15.000 kilometer. Dan memang, batik ini sengaja dirancang untuk Elon Musk.
“Terima kasih, ini bagus, saya menyukainya,” kata Elon Musk, yang hadir secara virtual saat KTT B20 di Nusa Dua, Bali. KTT B20 adalah forum dialog resmi G20 mewakili komunitas bisnis global.
Kemudian Anindya juga memberitahu Elon Musk bahwa batik yang dipakainya berasal dari sebuah desa kecil di Sulawesi Tengah. Desa tersebut memiliki banyak cadangan nikel, dan menginginkan untuk menjadi taman industri rendah karbon dengan pemanfaatan energi bersih. “Jadi mungkin suatu hari Anda akan tertarik untuk berkunjung ke sana,” kata Anindya kepada Elon Musk.
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi