Gerak Cepat Satgas Gerakan Budaya Bersih dan Senyum
Maritim - Usai bertemu dengan Sekjen KLHK sehari sebelumnya, tim Satgas Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) Kemenko Bidang Kemaritiman melakukan audiensi dengan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Antonius Tonny Budiono belum lama ini.
Dalam pertemuan di Gedung Karsa Kemenhub yang dihadiri oleh beberapa pejabat direktorat perhubungan laut itu, tim meminta bantuan teknis terkait transportasi untuk melaksanakan program GBBS di wilayah kepulauan.
Anggota tim Satgas GBBS Rima Agristina, dalam paparannya mengungkapkan tujuan GBSS serta kendala yang selama ini dihadapinya.
“Untuk memobilisasi tim dan relawan ke pulau-pulau lokasi program terkadang kami mengalami kesulitan alat transportasinya,” jelasnya.
Padahal, lanjutnya, program satgas GBBS merupakan pelaksanaan amanah Presiden Joko Widodo untuk melakukan gerakan revolusi mental sehingga harus dilaksanakan dengan serius.
Namun demikian, tak hanya untuk melaksanakan amanah presiden, tujuan terpenting dari program ini adalah untuk menyadarkan masyarakat mengenai manfaat menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, tambah Rima, program GBBS juga diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi ramah dan murah senyum.
“Hal ini penting dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) karena target sasaran program ini adalah mereka,” jelasnya. Budaya ramah, lanjutnya, sangat berdampak positif dalam industri pariwisata.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas GBBS Musyarafah menceritakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat kepada Dirjen Hubla Kemenhub. Acara itu antara lain kegiatan syukuran laut yang dilanjutkan dengan kegiatan bersih laut di Pulau Kelapa Dua, kepulauan Seribu hari Sabtu (21/5) dan kegiatan bersih laut dan lomba melukis yang akan diikuti oleh 4000 peserta berusia sekolah dasar di Pantai Losari, Makassar pada 3 September 2016 mendatang.
“Di dalam lomba itu, selain mempublikasikan keindahan pantainya, kami juga ingin peserta mempersiapkan keresek atau tempat sampah untuk mebuang sampah mereka,” jelas wanita berkerudung itu. Dengan aturan seperti itu, Ara, panggilan akrab Musyarafah berharap para peserta muda itu bisa belajar tentang kebersihan lingkungan.
Mendengar pemaparan tim Satgas, Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono memberikan respon yang sangat positif.
“Kami siap untuk kerja bersama dengan Satgas,” ungkapnya mantap. Bentuk dukungan yang akan diberikan oleh pihaknya berupa kapal jenis RIB (Rigid Inflatable Boats) dan kapal dinas yang berkapasitas besar.
Lebih jauh, Tonny, mengatakan bahwa kapal RIB merupakan kapal motor cepat yang biasanya digunakan oleh kemenhub untuk patrol di laut. Tim Satgas, tambah mantan staf ahli bidang logistik, multimoda dan keselamatan perhubungan Kemenhub itu dapat mempergunakan kapal RIB yang berkapasitas 10 penumpang milik Kemenhub untuk memantau perkembangan kegiatan bersih pantai dari laut.
Senada, Direktur Kenavigasian Direktorat Perhubungan Laut Bambang Wiyatno, meminta tim satgas untuk berkoordinasi kapanpun mereka akan melakukan kegiatan.
Terakhir, Tonny, meminta tim Satgas untuk membuat group whatsapp dengan pihaknya agar kedua kementerian dapat berkoordinasi dalam waktu cepat. “Ngga usah yang formal-formal biar cepet share info,” tambahnya lantas tertawa. Pernyataan Dirjen Hubla ini kemudian disambut tepuk tangan oleh semua tim Satgas GBBS yang hadir dalam audiensi itu.
(Nuans/Arp)