Tingkatkan Kualitas SDM, Kemenko Maritim Bekali Pelatihan Maritim bagi Pelajar
Bogor- Asisten Deputi Diklat Maritim, Kemenko Bidang Kemaritiman, Tb. Haeru Rahayu menyatakan bahwa pihaknya tengah berupaya memberikan pelatihan pendidikan bidang kemaritiman terhadap para pelajar di Indonesia. Tujuannya adalah untuk peningkatan kualitas Lembaga Diklat dan SDM Bidang Kemaritiman di seluruh Indonesia.
Hal itu diungkapkan Tb. Haeru dalam Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) penyusunan standar penyelenggaraan pelatihan teknis bidang kemaritiman di Bogor, Jawa Barat, yang mulai dilaksanakan sejak Selasa (13/03) hingga Rabu (14/03). “Saya merasa sangat senang sekali, mulai tadi malam sampai siang ini, kita bisa mendapat masukan, saya tidak akan membuat rumusan dalam acara ini, karena kita hanya menginventarisasi semua masukan-masukan raker ini, dan nanti kami akan mencoba mempertimbangkan,” kata Tb. Haeru di lokasi.
"Intinya adalah kita ingin Kemenko maritim akan menjadi semacam dinamisator, katalisator, dan koordinator. Kita tidak akan mengambil langkah-langkah yang sifatnya teknis. Kita akan mengambil langkah terkait ini, untuk pendidikan, dengan tujuan salah satunya peningkatan kualitas Lembaga Diklat dan SDM Bidang Kemaritiman di seluruh Indonesia," tambahnya.
Selain peningkatan kualitas, Tb. Haeru memaparkan, tujuan lain adalah untuk identifikasi isu dan permasalahan dalam Penyelenggaraan Standar Pelatihan Teknis Kemaritiman di Kementerian atau Lembaga yang terkait (Kelautan dan Perikanan, Perhubungan, Pariwisata, dan ESDM), serta untuk inisiasi penyusunan Bahan Kebijakan Standar Pelatihan Teknis Bidang Kemaritiman dalam bentuk Peraturan (Permen, Perpres, dan sebagainya).
Adapun mereka yang akan dilatih antara lain berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu, Pelayaran (BP3IP) Jakarta, Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BPPTL) Jakarta, dan beberapa pelajar lainnya.
“Pelatihan tersebut adalah untuk mendapatkan tenaga yang profesional. Sebab, Survei Bank Dunia (2008) bahwa permintaan pemilik perusahaan terhadap tenaga kerja yang terampil semakin tinggi dan meningkat, didorong oleh standar kualitas yang lebih tinggi, lingkungan usaha yang lebih kompetitif, dan kegiatan berorientasi ekspo,” jelasnya.
Sementara itu, Anugrah Nur Prasetyo, mewakili Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, menyatakan bahwa pihaknya juga mempunyai proses penyelenggaraan dan pengembangan SDM, dengan Model Pendidikan dan Pelatihan memuat Standar Diklat, Jenis Jenjang dan Jalur, Pengawasan dan Pengendalian Pengembangan.
“Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda atau Masyarakat, dengan bidang-bidang yang terdiri antara lain Bidang Angkutan di Perairan, Bidang Kepelabuhanan, Bidang Keselamatan & Keamanan Pelayaran dan Bidang Perlindungan Lingkungan Maritim,” ungkapnya.
Di waktu yang bersamaan, Mochamad Muchlisin, mewakili Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan Perikanan (Puslatluh-KP) memaparkan bahwa untuk membangun SDM-KP yang kompeten salah satu upaya yang diperlukan adalah adanya suatu kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi sektor kelautan dan perikanan.
Kualifikasi adalah penguasaan capaian pembelajaran yang menyatakan kedudukannya dalam KKNI (Perpres No.8/2012 Pasal 1(4). Sedangkan capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja (Perpres No.8/2012 Pasal 1 (2).