Hadiri Rakornas, Deputi Safri Jelaskan Kebijakannya dalam Mengawal Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Hadiri Rakornas, Deputi Safri Jelaskan Kebijakannya dalam Mengawal Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Maritim - Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemaritiman 2017 di Sasana Kriya, TMII, Jakarta Timur, Kamis (04-05/2017). Dalam rapat ini, Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK, dan Budaya Maritim Kemenko Maritim Safri Burhanuddin memaparkan berbagai kebijakan dalam mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, seperti Program utama pengembangan Budaya Bahari serta SDM dan Iptek.

“Yang kami tekankan sesuai dengan kedeputian kami, yakni membangkitkan wawasan identitas dan budaya kelautan (bahari) serta yang kedua adalah meningkatkan kualitas SDM dan Iptek kelautan,” kata Deputi Safri.

2017-05-05-PHOTO-00008055Sehubungan dengan kebijakan kelautan Indonesia terkait wawasan identitas, ada penandatanganan MoU antara Mendikbud dengan Menko Maritim yang kaitannya dengan masukan kurikulum maritim mulai dari tingkatan sekolah dasar. Sebab, apapun cerita maritim, kalau kurikulumnya tidak masuk, maka susah diterapkan. “Standar kompetisi SDM, melalui kita katakan sertifikasi Iptek dan sistem informasi terus sampai insentif bantuan riset dan kelautan. Oleh karena itu, kami undang teman-teman dari perguruan tinggi seluruh Indonesia untuk ikut memikirkan pengembangan dari riset di bidang kelautan,” ujarnya.

Sedangkan program utama di bidang kebijakan budaya bahari dalam kebijakan kelatan Indonesia, Deputi Safri memaparkan sekiranya ada 6 isu. Isu pertama berbicara tentang inventarisasi nilai budaya dan sistem sosial yang selama ini mungkin sudah hilang dan akan berangkat kembali, pengembangan teknologi berupa kearifan bahari, wawasan dan budaya bahari, peningkatan ocean literacy, harmonisasi nilai kultur, keadaan norma dan revitalisasi, serta peran kota pelabuhan bersejarah agar tidak hilang.

“Nah, sedangkan kebijakan penguatan SDM, Iptek, dan budaya bahari ini paling tidak kita kenal ada tujuh, di antaranya mendorong peningkatkan kualitas pendidikan pelatihan itu kita lakukan. Kami sedang mengumpulkan badan riset yang ada di Indonesia ini baik perguruan tinggi maupun institut kementerian dan lembaga, kemudian menumbuhkembangkan olahraga bahari.  Olah raga bahari berawal dari olahraga rekreasi berkembang menjadi olahraga prestasi,” paparnya.

Untuk merealisasikannya, berbagai kegiatan pun dilakukan secara konsisten di tahun 2017, seperti pertama dari kegiatan pendidikan yang kaitannya dengan program revolusi mental melalui pemuatan wawasan karakter kemaritiman dan gerakan Indonesia bersih sesuai dengan inpres. Kegiatannya itu pengembangan muatan kemaritiman pada kurikulum sekolah, peningkatan kompetisi SDM kemaritiman, memberikan sertifikasi, terutama akan disampaikan begitu banyak kru-kru perahu layar tradisional yang membutuhkan pelatihan dasar standar.

2017-05-05-PHOTO-00008062

“Untuk SDM ini, sudah kita lakukan ENJ. ENJ (Ekspedisi Nusantara Jaya) pada tahun lalu mencapai 4000 dan tahun ini kita harapkan sekitar 4000-5000 orang yang kita libatkan, dengan kurang lebih sekitar 2000 mahasiswa terlibat, dan ditambah negara umum di mana kita harapkan para mahasiswa bagian dari kuliah kerja nyata atau kerja praktek lapangan yang kita masukkan dalam kurikulum yang tadinya 2 minggu berubah menjadi 3 minggu agar memenuhi persyaratan KKL sehingga kegiatan ini mempunyai nilai kredit. Dan kita lakukan di 540 pelabuhan seluruh Indonesia dan kerja sama dengan kementerian-kementerian terutama kementerian perhubungan, menyiapkan kapal-kapal yaitu kapal perintis,” jelasnya.

Untuk yang belum mendaftar dalam program ENJ, Deputi Safri memaparkan masih ada kesempatan, dan menegaskan bahwa pihaknya tidak mengambil biaya transportasi atau dengan kata lain perjalanan ini gratis. Adapun ENJ yang bekerja sama dengan World Maritime Unniversity dan beberapa Universitas lainnya ini merupakan salah satu cara agar jangan sampai kita tinggal di satu daerah yang ternyata hulu-hilir di depannya pun kita tidak kenal. Jadi untuk mengenal daerah itu kita harus kenal daerahnya masing-masing.