Indonesia Dorong Kolaborasi Internasional dalam Pengurangan Polusi Plastik di Sungai dan Laut Di Ajang New York Climate Week

Indonesia Dorong Kolaborasi Internasional dalam Pengurangan Polusi Plastik di Sungai dan Laut Di Ajang New York Climate Week

MarvesNew York, 27 September 2024. Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk mengatasi polusi plastik di Sungai dan laut dalam acara Global River Guardians: A Prelude to the G20 in Brazil, yang digelar oleh Misi Uni Emirat Arab (UEA) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan NYC Climate Week dan diadakan menjelang pertemuan puncak G20 di Brasil.

Nani Hendiarti, Deputi Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, hadir mewakili Indonesia dalam diskusi panel yang membahas pentingnya restorasi sungai dan kolaborasi internasional untuk mengatasi polusi plastik. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sistem sungai terbesar di dunia, memiliki peran penting dalam menangani permasalahan pencemaran sampah plastik yang berdampak global.

Dalam acara tersebut, Deputi Nani menyampaikan bahwa Indonesia telah membuat kemajuan signifikan dalam mengurangi kebocoran sampah plastik ke laut. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan Sampah Plastik Laut, Indonesia berhasil menurunkan kebocoran sampah plastik hingga 42% dari data awal pada tahun 2018. Target Indonesia adalah mencapai pengurangan 70% pada tahun 2025. "Sungai di Indonesia memiliki peran vital, tidak hanya sebagai sumber daya air tetapi juga bagian dari identitas budaya dan sejarah, dan telah mengakar dalam masyararakat Indonesia. Namun, dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi, serta dampak perubahan iklim, sungai di Indonesia menghadapi tantangan besar, termasuk polusi dari industri dan domestik," ujar Nani Hendiarti.

Indonesia juga meng-highlight salah satu program restorasi sungai yang sejauh telah memperlihatkan  keberhasilannya, yaitu program Citarum Harum. Sungai Citarum yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia, kini menunjukkan peningkatan kualitas air yang signifikan melalui kolaborasi lintas sektor.

Selain itu, Ibu Nani juga menyampaikan salah satu langkah kongkrit dalam kerjasama internasional melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Pemerintah UEA pada Maret 2024 untuk menangani polusi plastik di sungai. Melalui kemitraan ini, Indonesia dan UEA, yang didukung oleh organisasi nirlaba Clean Rivers dan UNDP Indonesia, berencana untuk menghilangkan 5.000 ton sampah plastik dari lima sungai di Pulau Jawa dan Bali.  "Kemitraan ini menjadi tonggak penting dalam upaya kami untuk menangani pencemaran sampah plastik di tingkat global. Melalui kerja sama ini, kami tidak hanya berfokus pada penanganan sampah, tetapi juga pencegahan dengan mengadopsi pendekatan ekonomi sirkular yang melibatkan komunitas lokal," jelasnya.

Tantangan dan Peluang Kolaborasi Internasional

Dalam diskusi tersebut Deputi Nani juga menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menangani pencemaran sampah plastik, terutama di wilayah pedesaan dan kota menengah yang memiliki kapasitas pengelolaan sampah terbatas. Namun, Indonesia optimis bahwa melalui kolaborasi multi-pihak dan dukungan internasional, penerapan inovasi teknologi, dan pendanaan yang berkelanjutan, tantangan ini dapat diatasi.  "Kami percaya bahwa kerja sama internasional sangat penting untuk mempercepat upaya pengurangan sampah plastik di Sungai dan laut. Dengan dukungan dari organisasi internasional, sektor swasta, dan kemitraan publik-swasta, kami yakin dapat mencapai tujuan global dalam menjaga kebersihan sungai dan laut," tambahnya.

Indonesia juga menjadi pendukung kuat model keuangan campuran (blended finance) yang menggabungkan dana publik, swasta, dan filantropi untuk mendukung proyek-proyek lingkungan. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pendanaan untuk proyek-proyek terkait iklim di negara-negara berkembang, termasuk yang berfokus pada air bersih dan laut yang sehat.

Indonesia Berperan Penting dalam G20

Sebagai salah satu negara yang memiliki sungai yang luas dan ekosistem laut yang kaya, Indonesia berperan penting dalam agenda keberlanjutan global. Partisipasi aktif dalam inisiatif Global River Guardians yang digagas pemerintah UAE dan Brazil dan kolaborasi dengan berbagai negara menunjukkan komitmen Indonesia untuk mendukung pencapaian tujuan iklim dan lingkungan internasional, sejalan dengan agenda G20 di Brazil.

Pemerintah Indonesia berharap melalui kolaborasi yang kuat dan pendekatan inovatif, negara-negara dapat belajar dari pengalaman masing-masing dalam upaya mengatasi polusi plastik dan menjaga keberlanjutan ekosistem air.

No.SP-313/HUM/ROKOM/SET.MARVES/X/2024

Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi