Indonesia-Korea Perkuat Kerja Sama Pengelolaan Industri Kemaritiman

Indonesia-Korea Perkuat Kerja Sama Pengelolaan Industri Kemaritiman

Marves - Busan, Korea Selatan. Republik Indonesia dan Republik Korea secara resmi menggelar Pertemuan Bilateral Maritime Dialogue (BMD) Ke-4 di Busan, Korea Selatan pada Rabu (12/6). Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang kemaritiman antar kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, delegasi kedua negara membahas sejumlah isu strategis di bidang kemaritiman dalam 3 area Kerjasama, yaitu Port Development, Maritime Industry and Safety, dan Maritime Education.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Jodi Mahardi, menyampaikan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Korea dalam memperkuat pengelolaan industri kemaritiman kedua negara.“Pentingnya pertukaran pengetahuan dan teknologi sebagai upaya pemanfaatan sumber daya laut serta mendorong kerja sama konkret antara kedua negara pada bidang maritim,” ungkap Deputi Jodi dalam sambutannya. 

Lebih lanjut, Ia mengatakan kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam upaya kami untuk memastikan bahwa sektor energi di Indonesia beroperasi dengan cara yang lebih berkelanjutan dan efisien. “Dengan keahlian dan teknologi dari Korea, kami berharap dapat menemukan solusi yang inovatif dan ramah lingkungan untuk mengelola penonaktifan dan pemanfaatan kembali anjungan minyak dan gas kami,” tambah Deputi Jodi. 

Selain itu, Deputi Jodi juga menyatakan pentingnya kerja sama pemanfaatan anjungan migas sebagai wujud komitmen Indonesia dalam mendukung lingkungan laut yang berkelanjutan. Melalui proyek Rig to CCS, Rig to Fish Farm, dan Rig to LNG Regasification akan melibatkan konversi rig minyak dan gas yang sudah tidak beroperasi menjadi fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon serta rumah pengganti terumbu karang bagi biota laut. Teknologi ini memungkinkan emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas industri untuk dimanfaatkan kembali, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan

Sementara Kim Sung Bum, Deputi Kebijakan Kelautan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea menyampaikan kerja sama Korea dan Indonesia yang telah dibangun selama puluhan tahun harus untuk terus dilanjutkan, terutama pada area-area kerja sama kemaritiman.    

Rangkaian kegiatan Bilateral Maritime Dialogue Ke-4 ini diharapkan dapat menjadi landasan kerja sama kemaritiman antara Indonesia dan Korea yang lebih erat di masa mendatang. Dengan kerja sama yang solid, kedua negara memiliki potensi untuk menjadi kekuatan besar dalam menjaga stabilitas keberlanjutan industri kemaritiman di kawasan Asia dan dunia.

Selain pelaksanaan dialog pada forum BMD, pada 14 Juni 2024 juga dilaksanakan penandatanganan Letter of Intent (LOI) Kerja Sama Studi Kelayakan Indonesia-Korea tentang Penonaktifan dan Pemanfaatan Kembali Ajungan Minyak dan Gas, antara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pertamina Persero, Pertamina Hulu Energi, Pertamina International Shipping, dan Korea Maritime and Ocean University Consortium (KMOUC) dengan disaksikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Marves.

Bersamaan dengan hal tersebut dilaksanakan pula kunjungan ke Pelabuhan Busan guna melakukan studi banding pembangunan pelabuhan di Korea dengan menerapkan konsep ramah lingkungan yang memadukan antara industri maritim dan pariwisata. Kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kapasitas dalam melakukan riset, pengembangan, pelatihan serta pendidikan di bidang kemaritiman.

No.SP-169/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VI/2024

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi