Indonesia – Prancis Rintis Kerja Sama Ciptakan SDM Kemaritiman Profesional

Indonesia – Prancis Rintis Kerja Sama Ciptakan SDM Kemaritiman Profesional
Jakarta, -- Indonesia dan Prancis melakukan penjajakan kerja sama mengembangkan pendidikan dan pelatihan maritim. Hal tersebut dibahas dalam pertemuan Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim  Safri Burhanuddin dengan Perwakilan Duta Besar Perancis untuk Indonesia Gaya Guirous ,  di Kantor Kemenko Maritim, Senin (13/02/2017). Pertemuan ini dihadiri oleh Asisten Deputi bidang Pendidikan dan Pelatihan Maritim Tb. Haeru Rahayu, Asisten Deputi Pendayagunaan IPTEK Maritim Nani Hendiarti, Asisten Deputi Delimitasi Ayodhya, Project Director Training & HR Consulting FORHOM Lucie Grillet Mbaye, perwakilan kedeputian dan Biro Perencanaan Kemenko Maritim. Safri menyambut baik rencana kerja sama tersebut. Ia menjelaskan, hal ini sebagai pengembangan dan peningkatan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM), agar dapat melaksanakan fungsi-fungsi essensial serta menetapkan dan mencapai tujuan sesuai yang diharapkan untuk penguatan sektor kemaritiman, termasuk pariwisata, kelautan dan perikanan, dan penguatan energi. “Kami menjajaki kemungkinan kerja sama untuk capacity building. Karena kaitannya masih dalam rangka pendidikan dan pelatihan, maka kami akan mencari SDM-SDM baik di kementerian atau di manapun untuk kami tingkatkan (kompetensinya) di bawah koordinasi Kemenko Maritim,” ujar Safri seusai rapat. Asdep Diklat Maritim Haeru Rahayu menambahkan, kerja sama ini sangat baik karena diharapkan dapat membantu percepatan menghasilkan tenaga SDM dengan kemampuan professional. “Kalau semua tenaga kerja Indonesia khususnya tenaga kerja sektor maritim memiliki skill full, certified maka mereka memiliki bargaining yang kuat.  Mereka akan masuk ke dalam dunia kerja dengan percaya diri dan dapat diandalkan,” tambahnya “Kami jelas sesuai arahan Pak Presiden dan Pak Menko Maritim. Kami sesuaikan dengan prioritas nasional. Pertama, peningkatan SDM dalam bidang pariwisata karena saat ini paling gampang, biayanya tidak mahal dan dapat dirasakan dengan cepat. Bidang kelautan dan perikanan juga menjadi prioritas setelah pariwisata karena membutuhkan infrastruktur, padat modal dan menyerap banyak tenaga kerja serta bidang energi,” katanya. Dijelaskan, pertemuan yang masih merintis kerja sama dua negara ini baru memasuki tahap awal pertukaran informasi termasuk membahas tentang topik-topik kerja sama apa saja yang akan diangkat. Ia berharap, kerja sama antara Indonesia dan Prancis dapat segera terwujud.***