Indonesia - Sri Lanka Sepakat Percepat Realisasi Kerja Sama di Bidang Maritim

Indonesia - Sri Lanka Sepakat Percepat Realisasi Kerja Sama di Bidang Maritim

Marves-Bali, Guna meningkatkan kerja sama antar sesama negara Archipelagic and Island States (AIS), Menteri Luar (Menlu) Negeri Sri Lanka, Hon. Tharaka Balasooriya melaksanakan pertemuan bilateral dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai perwakilan dari Indonesia. Pertemuan yang dilaksanakan pada Selasa (10-10-2023) diketahui membahas berbagai potensi kerja sama di bidang maritim yang meliputi ekonomi biru dan investasi perikanan, kerja sama kedua negara di forum multilateral, mitigasi perubahan iklim, pengembangan kapasitas dan Preferential Trade Agreement (PTA).

Dalam pertemuan ini, Menteri Luar Negeri Sri Lanka, Hon. Tharaka Balasooriya menyatakan keinginannya untuk dapat meningkatkan kerja sama ekonomi biru dengan Indonesia.

”Saya berharap investor khususnya di bidang perikanan asal Indonesia dapat berinvestasi untuk mengembangkan industri perikanan di Sri Lanka”, ujar Menlu Tharaka Balasooriya.

Hal ini disambut baik oleh Plt. Staf Ahli Menteri Ekonomi, Sosial, dan Budaya, KKP,  Hendra Yusran Siry, yang menyampaikan bahwa KKP dapat berkolaborasi Sri Lanka dalam meningkatkan daya saing produk perikanan serta memfasilitasi pertemuan calon investor Indonesia untuk Sri Lanka.

Di sisi lain, Indonesia mengharapkan Sri Lanka sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) 2023-2025 dapat mendukung Indonesia menjadi Ketua Kelompok Kerja (Working Group) Ekonomi Biru di IORA periode 2023-2025.
Tak hanya itu, Indonesia mengingatkan perlunya penggalangan dukungan dari Sri Lanka dalam menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang dan LDCs, khususnya bagi nelayan skala kecil, dalam perundingan subsidi perikanan di forum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bersama India dan Bangladesh. Hal ini sejalan dengan kepentingan kedua negara yang memanfaatkan organisasi/ forum internasional, termasuk ASEAN, IORA dan AIS Forum, untuk secara kolaboratif menangani isu-isu kelautan dan perikanan global.

“Sebagai Ketua IORA saat ini, saya mengundang Indonesia untuk berkolaborasi dengan Sri Lanka dan menjajaki potensi sinergi dengan AIS Forum. Saya juga mengundang Indonesia untuk bekerja sama dengan Sri Lanka dalam mendorong pembentukan Climate Justice Forum”, ujar Menlu Tharaka Balasooriya.

Dalam hal ini, Plt. Asdep Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Marves Adriani Kusuma Wardani merespon bahwa Indonesia siap mendukung Sri Lanka baik secara multilateral maupun bilateral, termasuk dukungan teknis berupa pengembangan kapasitas seperti program pelatihan khusus yang menangani isu-isu spesifik, seperti perencanaan tata ruang laut kepada Sri Lanka dengan salah satunya mengoptimalkan pemanfaatan IORA Fund.
 
Sri Lanka menyampaikan besarnya potensi sumber daya mangrove yang ada di negaranya dan ingin agar Indonesia dapat membantu untuk memanfaatkan sumber daya tersebut guna pengembangan produk non-kayu. Pihak Indonesia menyampaikan pemanfaatan mangrove di Indonesia untuk berbagai tujuan seperti produk sirup, obat-obatan, dan kawasan wisata telah berkembang pesat.
"Indonesia-Sri Lanka dapat menjalin kerja sama dalam pelatihan dan bantuan teknis antar angkatan laut, khususnya di bidang Hidrografi” kata Plt. Asdep Adriani.

Disampaikan bahwa Indonesia dapat memberikan kesempatan pelatihan kepada pihak Sri Lanka di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut atau (Seskoal). Lebih lanjut, Indonesia juga menginformasikan bahwa peluang pelatihan tersedia melalui Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia.

Selain membicarakan kerja sama di bidang kemaritiman, pertemuan ini juga mendorong finalisasi Preferential Trade Agreement (PTA). Menurut Hendra, dengan melaksanakan PTA, nilai perdagangan kedua negara akan meningkat hingga 97,2 juta USD.
Di akhir pertemuan, kedua negara sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan ini dengan serangkaian pertemuan di tingkat teknis di masing-masing isu secara intensif melalui Task Force RI-Sri Lanka.