Jika Dikelola dengan Baik, Labuan Bajo Bisa Hasilkan Rp60 Triliun

Jika Dikelola dengan Baik, Labuan Bajo Bisa Hasilkan Rp60 Triliun
Maritim - Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya dibanjiri permintaan dari pemerintah Kabupaten Labuan Bajo dan sekitarnya yang ingin menyerahkan lahannya untuk dikelola Badan Otorita. "Saat ini, Kota Labuan Bajo mulai tumbuh dan berkembang. Karena memiliki banyak 'spot-spot' pariwisata yang sangat menawan," kata Tenaga Ahli Bidang Regional Planning Kemenko Maritim dan Sumber Daya Bambang Susanto Priyohadi dalam diskusi FGD yang digelar di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Kamis (22/6). Setelah melakukan survei ke Labuan Bajo belum lama ini, Bambang menjelaskan, Labuan Bajo kini dikunjungi, 91000 wisatawan asing per tahun dengan 'spending rate' Rp1,5 -2,5 juta per hari. Dan, lanjutnya, rata-rata wisatawan asing yang datang ke Labuan Bajo tidak cuma 1, hari melainkan tinggal 3-5 hari. "Karena wisatawan bukan hanya melihat Komodo, mereka juga 'diving', menikmati 'traditional village' dan lain-lain," ungkap Bambang. Peningkatan perputaran uang di Labuan Bajo, tersebut bisa melejit jika sudah ada pengaturan yang ketat dan strategi yang tepat. "Karena itu, kami akan membentuk Badan Otorita seperti Badan Otorita Danau Toba. Supaya tidak terjadi 'single destination' dan 'single management'," tambah dia lagi. "Melihat potensi perputaran uang dan wisman di Labuan Bajo, Kemenko Maritim optimis perputaran di Labuan Bajo bisa di atas Rp20-60 triliun per tahun dengan 500.000 wisman per tahun. Itu terjadi jika dikelola dengan baik," demikian Bambang. (Odd/Arp)