Maritim – 'Ekspedisi Spirit Of Majapahit: Napak Tilas Pelayaran Majapahit’ adalah pekerjaan rumah yang baru bisa diwujudkan tahun 2016, di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Padahal, proyek ini dikonsep sejak tahun 2009. Kegiatan ini sebagai upaya mengembalikan kejayaan maritim Nusantara. Kegiatan ekspedisi ini sekaligus mendukung keinginan Presiden Jokowi yang memang mengembalikan kejayaan laut Indonesia, dimana kerajaan Sriwijaya dulu, pengaruh maritimnya hingga sampai Champa Thailand. Sementara pengaruh Kerajaan Majapahit hingga ke Malaka. “Seperti yang selalu dikatakan Presiden Joko Widodo yang akan mewujudkan Indonesia yang jaya di bidang maritim, maka proyek yang sempat terbengkalai di tahun 2009, kami berusaha mewujudkannya sekarang. Alhamdulillah penyelesaian kapal kayu layar bisa terwujud,” kata Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK, dan Maritim, Kementrian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Safri Burhanuddin. Sebenarnya Ekspedisi Spirit Of Majapahit akan dilaksanakan pada 2010 tapi tertunda menjadi 2011. Sayangnya pada 2011 Jepang dilanda tsunami yang membuat konsentrasi Jepang terbagi dan menunda hingga 2016 sekarang. Lebih lanjut, Safri menambahkan, kapal tersebut akan mulai berlayar akhir minggu ini. Namun ia yakin perjalanan ke Jepang melalui jalur laut tersebut tidak lewat dari minggu ini, karena menunggu proses administratif mengenai paspor dan visa. "Kita kayaknya lepas (berlayar ke Jepang) dalam akhir minggu ini, kita tunggu kesiapan mereka semua, karena ada beberapa wartawan yang lagi diurus resmi paspor dan visanya, mereka udah siap semua, tapi kayaknya nggak lewat dari minggu ini deh," tandasnya. Syafri juga menambahkan bahwa kru kapal akan kembali ke tanah air dari Jepang dengan menggunakan pesawat. "Kapal ini nanti mereka (Jepang) museumkan, jadi kru-nya nanti pulang pakai pesawat," tutup Syafri seusai menghadiri konferensi pers yang digelar di kantornya, beberapa waktu lalu. Acara Launching Ekspedisi Spirit Of Majapahit tersebut dihadiri oleh Kemenko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Asisten Deputi Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki, General Secretary Majapahit Admiration Community Takjo Yoshiaki dan seluruh jajarannya. (Glh/Arp)