Kemenko Bidang Kemaritiman Susun Usulan Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim

Kemenko Bidang Kemaritiman Susun Usulan Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim
Maritim-Depok, Kemenko Bidang Kemaritiman diwakili Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Maritim, Sugeng Santoso bekerjasama sama dengan Asdep Jasa Kemaritiman dan Asdep Infrastruktur Konektivitas dan Sistem Logistik Kemenko Bidang Kemaritiman, melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Formulasi Sistem Logistik Maritim, di Depok, Selasa - Rabu (13/11/2018 - 14/11/2018). Processed with VSCO with  preset Processed with VSCO with  preset Menurut Sugeng dalam paparannya, FGD yang berlangsung selama 2 hari ini bertujuan untuk menyusun usulan formulasi strategi sistem logistik maritim yang nantinya diperlukan dalam rangka mendukung Kebijakan Kelautan Indonesia khususnya terkait program prioritas industri maritim dan konektivitas laut. "Selama ini ada beberapa kebijakan yang terkait dengan Sistem Logistik seperti Cetak Biru Sistem Logistik Nasional (Perpres), kemudian Perpres tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dimana ada beberapa saasran dan targetnya terkait dengan Sistem Logistik Nasional, demikiam juga dengan Kebijakan Kelautan Indonesia terutama yang ada dalam program prioritas industri maritim dan konektivitas laut, namun masih ada ruang yang perlu diisi terkait Sistem Logistik Maritim terutama bagamaina formulasi strategi SisLogMar, strategi dan KPI-nya, program dan kegiatan serta kelembagaan/ peng-organisasian untuk ‘mengawal strategi tersebut dari pusat sampai provinsi, kabupaten; kota. Untuk itu kami memandang perlu untuk melakukan FGD ini dengan mendatangkan Rektor IT DEL Prof. Togar Simatupang sebagai profesor dibidang rantai pasok dan logistik yang untuk bersama-sama membahas khususnya terkait dengan sistem logistik maritim. Kami undang juga dari Direktorat Transportasi Bappenas untuk mensinkronkan formulasi strategi Sistem Logistik Maritim dengan perencanaan Transportasi Laut dalam mendukung Sistem Logistik Maritim, selain itu juga hadir Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Perhubungan Kementerian Perhubungan", jelas Sugeng. Tidak hanya itu, Sugeng melanjutkan ada beberapa Benchmark yang bisa digunakan dengan penyesuaian terhadap kondisi Indonesia yang relevan dengan sistem logistik maritim agar bisa efektif, efisien dan meningkatkan daya saing logistik Indonesia. "Ini dalam rangka menurunkan biaya logistik baik itu yang terukur secara makro misalkan persentase (%) biaya logistik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) maupun yang secara mikro dan juga persepsi", katanya. Dari FGD tersebut, menurut Sugeng telah dihasilkan draft formulasi strategi SisLogMar berdasarkan paparan dari Prof Togar, pak Chris Kuntadi (Kemenhub), pak Adi Perdana (Bappenas), pak Hadi Santoso dan masukan dari perserta FGD serta yang dirumuskan secara bersama yang saya pimpin bersama Prof Togar. Draft formulasi berupa formulasi strategi SisLogMar (tujuan, strategi utama dan KPI) yang sesuai dengan perencanaan: strategi, isu lintas, sektor terkait, hal yang perlu didorong berdasarkan hasil kajian Integtrasi Pelabuhan dan Pelayaran Untuk Efektivitas Logisitik Nasional yang dapat mengurangi biaya logistik dari komponen pelayaran, transportasi dan biaya inventori dengan rekomendasi berupa inisiatif strategis sinergi pelabuhan, aliansi jaringan pelayaran, pengembangan industri. Sedangkan hal yang perlu didorong diantaranya adalah dukungan teknologi informasi untuk logistik maritim dan pengembangan dry porter. "Draft formulasi strategi SisLogMar akan segera diselesaikan dan langkah selanjutnya adalah membicarakan di tingkat pimpinan: apakah Strategi SisLogMar ini perlu diusulkan menjadi kebijakan tersendiri atau memasukkan program dan kegiatan dalam perencanaan strategis/program/ kegiatan agar bisa segera terimplementasi dalam kebijakan yang ada misal dalam Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia, serta bagaimana mekanisme untuk bisa melakukan koordinasi, sinkronisasi, monitoring dan pengendalian, termasuk di Pusat maupun di Provinsi, Kabupaten atau Kota", jelasnya, Untuk itu, lanjut Sugeng, dalam FGD tersebut telah dilakukan pembahasan beberapa skenario untuk melakukan monitoring dan pengendalian itu. "Jadi, sudah ada draft formulasi strategi SisLogMar termasuk yang sudah disampaikan dalam paparan Bappenas. Kita matchingkan sehingga dibuat menjadi satu kesatuan yang merupakan inti dari strategi sistem logistik maritim", lanjut Sugeng. Dalam kesempatan yang sama, Rektor Institut Teknologi (IT) Del Laguboti Kabupaten Toba Samosir Prof. Togar M. Simatupang,PhD. mengatakan bahwa Sistem Logistik Maritim ini adalah suatu yang baru dan langkah yang luar biasa. "Ini luar biasa untuk kita bisa formulasikan dan juga rumuskan sebagai panduan dan juga perkembangan yang akan datang", jelas Prof. Togar. Menurutnya hal ini tentu akan mendukung visi misi Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dan juga hal ini bisa menkonsolidasikan semua potensi yang Indonesia miliki sehingga lautan yang menjadi bagian dari kemaritiman bisa mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia. Selama 2 hari, lanjut Prof Togar, FGD ini tidak hanya membahas masalah peningkatan fasilitasi perdagangan saja, tetapi juga peningkatan sistem logistik yang efisien dan dapat dilacak di sepanjang rantai pasokan, optimalisasi jaringan transportasi dan logistik, layanan logistik yang bertaraf internasional dan peningkatan kapasitas termasuk peningkatan kapasitas personil logistik, lembaga pendidikan logistik, standar bagi profesional logistik dan ketrampilan tenaga kerja logistik, sistem data yang mengola sistem logistik yang terhubung secara jaringan. Perdagangan ini untuk menyeimbangkan antara Barat dan Timur dan juga sebagai penggerak perekonomian di daerah. "Dan ini tidak bisa dicapai dengan jangka pendek tetapi dalam jangka menengah dan jangka panjang", katanya. Langkah yang perlu dikerjakan untuk merumuskan Sistem Logistik Maritim ini, menurut Prof. Togar dimulai dengan suatu program dengan kebijakan kapal mempromosikan trading. "ini kapalnya kita sediakan, kemudian nanti trading atau industri atu sentra-sentra produksi yang saat ini disebut sebagai rumah logistik itu dapat menyediakan komoditas yang nanti bisa dikirim ke Barat dan ke Timur secara seimbang", jelasnya. Jadi, menurut Prof. Togar, jangka pendeknya adalah menyiapkan infrastruktur, sarana dan prasarana. Isinya nanti akan menyusul tergantung pada sinkronisasi dan harmonisasi dari pemangku kepentingan Dukungan teknologi informasi Menurut Sugeng, salah satu dari elemen penting dalam agenda strategis adalah dukungan teknologi informasi terhadap sistem logistik maritim terutama untuk peningkatan fasilitasi perdagangan yang bertujuan a.l. berkurangnya waktu pemrosesan untuk dokumentasi impor atau ekspor; biaya transaksi lebih rendah untuk importir dan eksportir, yang berkontribusi mengurangi biaya logistik dan keterlacakan di sepanjang rantai logistik maritim mulai dari shipper/ cargo owner sampai customer. "Beberapa hal itu yang nantinya dapat termonitor semua dengan adanya dukungan teknologi informasi", katanya. Lebih lanjut Sugeng memaparkan, adapun tantangan dalam kebijakan strategi sistem logistik maritim ini biasanya adalah menyatukan persepsi dari semua stakeholder tentang apa yang direncanakan dengan tujuan bersama sehingga bisa masuk ke dalam inisiatif strategis, program dan kegiatan dari masing-masing Kementerian Lembaga terutama yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Hal ini juga disampaikan oleh pak Chris Kuntadi terkait peran Kementerian Perhubungan dalam Sistem Logistik Maritim khususnya terkait Tol Laut, "Kalau sudah satu frekuensi dan direncanakan dengan baik serta dapat diimplementasikan maka akan memudahkan untuk dilakukan monitoring dan pengendalian", jelasnya. Demikian pula jika dalam monitoring dan pengendalian terjadi gap, maka perlu dilakukan terobosan-terobosan agar nanti bisa efektif dan bila diperlukan memungkinkan dilakukan akselerasi terhadap pencapaian target yang sudah direncanakan bersama. Untuk diketahui diskusi ini hadir sebagai Narasumber Rektor Institut Teknologi (IT) Del Laguboti Kabupaten Toba Samosir Prof. Togar M. Simatupang,PhD., Staf Ahli Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan Dr. Chris Kuntadi, Direktorat Transportasi, Kasubdit Direkorat Laut Bappenas Adi Perdana, dan Laksamana Pertama Purnawirawan TNI Angkatan Laut Hadi Santoso. Selain itu hadir pula Stakeholder dari Sucofindo dan Asosiasi Sistem Informasi Indonesia. Dari Kemenko Kemaritiman turut hadir Kepala Bidang Pengembangan Logistik Maritim Terpadu pada Asisten Deputi Infrastruktur, Konektivitas, dan Sistem logistik Dr. Lukijanto, Kepala Bidang Jasa Kepelabuhan pada Asisten Deputi Jasa Kemaritiman, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Rachmat Nur Samudera, Kasubbag Kerjasama Dalam Negeri, Biro Perencanaan Teno Sulistyanto, dan Dr. Dewi Nusraningrum serta Dr. Tjitogoro D. Soehari dari perguruan tinggi sebagai moderator.** Biro Informasi dan Hukum Kemenko Bidang Kemaritiman
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Berita Terpopuler Marves

2022 © KEMENKO MARVES RI - Copyright All Rights Reserved