Kemenko Maritim Angkat 142 Kg Sampah dari Dasar Laut Pulau Seribu

Kemenko Maritim Angkat 142 Kg Sampah dari Dasar Laut Pulau Seribu

Maritim - Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berhasil mengangkat 142, 2 kg sampah dari dasar laut Pulau Pramuka, Pulau Panggang, dan Pulau Karya, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (6/5/2017).  150 penyelam dipimpin Kepala Bidang Pendidikan Maritim, Rofi Al Hanif berpartisipasi dalam gerakan aksi bersih di Kepulauan Seribu. Para penyelam membawa trash bag dan jaring sebagai tempat menampung sampah. Aksi Bersih ini masih dalam rangkaian Gerakan Aksi Bersih Serentak memperingati Hari Bumi 2017.

Kegiatan penyelaman menyusuri dasar laut mencari berbagai jenis sampah yang sudah lama tak nampak dari dipermukaan laut. Para penyelam terbagi dalam 9 tim, tersebar di beberapa titik yakni, laut barat Pulau Pramuka, laut utara Pulau Panggang, dan Laut utara Pulau Karya. Sampah yang telah terkumpul  di bawa ke dermaga Pulau Karya untuk dilakukan pemilahan dan penimbangan sampah. Sekitar pukul 11.00 wib, peserta nampak sudah mulai memisahkan sampah-sampah jenis organik dan non-organik yang sudah menumpuk di dalam trash bag. Sampah yang ditemukan mulai dari kasur, tas, sepatu, botol minuman, kaleng, bungkus makanan serta bahan-bahan material tekstil lainnya.

Hasilnya, sampah organik 26,0 persen, sampah plastik 69 persen, dan kaleng 4,71 persen. Total 142, 2 kg sampah yang berhasil diangkat dari dasar laut.

"Ini banyak sekali. Saya kira ini akan menjadi pelajaran bahwa apa yang mereka buang langsung di sungai dan laut ujungnya akan ada sampah seperti ini," kata Sekretaris Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa, Tito Setiawan yang ikut membantu menimbang sampah. Tito mengatakan, melalui kegiatan gerakan aksi bersih serentak ini setidaknya dapat mengajak masyarakat tentang kesadaran akan kebersihan pantai dan laut.

"Gerakan aksi bersih ini hanya simbolik, yang terpenting adalah partisipasinya dan tindak lanjutnya. Sangat penting untuk memulai aksi bersih dari lingkungan keluarga. Sebagai koordinator Indonesia Bersih kami harus menjadi pelopor kebersihan," ujar Tito.  Tito menambahkan, Kemenko Maritim memang harus berperan terdepan memerangi sampah yang sudah menjadi ancaman serius di tanah air. Tito mengingatkan, " Indonesia adalah negara penghasil sampah terbesar kedua setelah China". Tito menilai kondisi kebersihan di Kepulauan Seribu perlu ditingkatkan demi kesehatan masyarakat serta menarik wisatawan.

Kemenko Maritim melalui Instruksi Presiden (Inpres ) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Revolusi Mental telah ditunjuk menjadi Koordinator Gerakan Indonesia Bersih. Kemenko Maritim sebagai koordinator pada peringatan Hari Bumi tahun ini menyiapkan tema, "Combating Marine Debris".

Wakil Bupati Kepulauan Seribu Ismer Harahap mengatakan, Kepulauan Seribu sudah ditetapkan menjadi Taman Nasional Laut dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162/Kpts-II/1995 dan No. 6310/Kpts-II/2002 yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Departemen Kehutanan. Sehingga, kata Ismer, perlu untuk lebih memperhatikan kebersihan agar  dapat menarik para wisatawan mengunjungi pulau tersebut.

"Wisatawan ke sini melihat kebersihan. Kalau dia lihat bersih pasti dia senang," tutur Ismer.  Menurutnya, sampah-sampah di Kepulauan Seribu lebih banyak datang dari kiriman arus sungai. Kendati demikian, pihaknya menyadari penanganan sampah masih menjadi prioritas utama untuk diperangi. "Arus sungai larinya ke sini. Pulau seribu sudah ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNKS). Problemnya tentu masih ada salah satunya sampah," terang Ismer yang ikut meninjau lokasi.

"Saya berharap akan ada gerakan aksi bersih berikutnya dan lebih besar lagi," tambah Ismer.

Para peserta yang terlibat dalam gerakan aksi bersih di antaranya, POSSI, Masyarakat Selam Indonesia, IPB, Taman Nasional, Tim Kesehatan dari Kementerian Perhubungan dan masyarakat setempat.

Gerakan Aksi Bersih serentak juga dilakukan di tempat lainnya, antara lain, Banjir Kanal Timur, TPI Cilincing, Kali Bang Leo, Kali Lagoa, Kali Sentiong, Sunter Agung, Kali Ciliwung, Kali Gendong/Waduk Pluit, Penjaringan,  dan Mangrove Muara Angke/Banjir Kanal Barat.