Kemenko Maritim Bersama FTUI Bersinergi Dalam Mengembangkan Konsep Rumah Kontainer Sistem Dual Power Untuk Daerah Rawan Bencana
Maritim-Jakarta, Kemenko Kemaritiman bersama dengan Fakultas Teknik Universitas Indonesia akan bersinergi untuk mendorong pengembangan konsep Rumah Kontainer dengan sistem Dual Power (sumber listrik dari renewable energy/tenaga surya dan sebagian kecil dari listrik konvensional).
“Kemenko Kemaritiman berharap mendapatkan banyak masukan dari berbagai kalangan atas inovasi-inovasi yang diciptakan dan dikembangkan oleh akademisi, utamanya terkait program-program kemaritiman yang bisa diintegrasikan, dan salah satunya adalah Rumah Kontainer dengan Dual Power (sebagian besar dari solar cell/energi surya ),” ujar Asisten Deputi Bidang Energi dan Non Konvensional Kemenko Kemaritiman, Amalyos saat menghadiri “Diskusi Penelitian Sistem Dual Power, yang Dapat Diaplikasikan Untuk Pembangunan Potensi Bidang Kemaritiman” yang digelar di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/2/2019).
Nantinya, menurut Asdep Amalyos, rumah dengan konsep ramah lingkungan ini prinsipnya dimungkinkan diaplikasikan di resort-resort wisata yang berlokasi di daerah rawan bencana dan bisa juga sebagai huntara (hunian sementara) bagi masyarakat yang terdampak bencana.
“Ada beberapa keunggulan dari Rumah Kontainer ini, selain memanfaatkan renewable energy, juga didesain tahan gempa, karena biasanya di daerah terdampak bencana respon yang pertama kali yang perlu dilakukan adalah menangani kelistrikan atau energi, dan Rumah Kontainer ini adalah jawaban yang saya kira tepat, oleh karena kemandiriannya dalam menyediakan tenaga listrik,” tambahnya.
Dalam waktu dekat Kemenko Kemaritiman juga akan mengundang kembali para pihak terkait, dan juga akan membantu FT UI mensosialisasikan inovasi ini kepada pihak-pihak terkait.
Diketahui, baterai yang digunakan dalam Rumah Kontainer akan berkonsep Be-Care atau pembangkit listrik tenaga surya skala kecil dengan desain portable yang sangat ringkas untuk digunakan di daerah tanggap darurat. Rencananya Rumah Kontainer ini bisa diaplikasikan di daerah resort-resort yang ada di tepi pantai, misalnya di Tanjung Lesung, Lombok, Palu dan Mentawai.