Kemenko Maritim Dorong Koordinasi Pengembangan Potensi Pariwisata di Pulau-Pulau Kecil Terluar Indonesia

Kemenko Maritim Dorong Koordinasi Pengembangan Potensi Pariwisata di Pulau-Pulau Kecil Terluar Indonesia

Maritim – Jakarta, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono mengatakan, Indonesia memiliki potensi kelautan, terutama di pesisir dan pulau-pulau kecil yang bisa dimanfaatkan dari sisi nilai ekonomi yang menjanjikan, baik di bidang produksi maupun di bidang pariwisata.

“Pertama, pariwisata artinya konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil atau terluar tidak boleh diapa-apakan, kecuali dikelola untuk pemanfaatan konservasi. Kedua, dari segi sumber daya hayati, kita bisa memanfaatkan rumput laut. Yang ketiga mutiara, garis pantai kita kan luas sekali, kalau kita mau kembangkan bisa meningkatkan segi ekonomi yang tinggi di negara ini,” ujar Deputi Agung di ruang kerjanya di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).

“Kemudian garam, kami masih mengimpor garam, mestinya kita menjadi eksportir, tetapi kita dibiasakan untuk hidup seperti ini. Kita bisa menjadi eksportir asalkan kita mau. Nah membangkitkan keinginan untuk membangun Indonesia inilah yang sekarang kami alihfokuskan ke maritim. Negara ini adalah negara maritim,” sambungnya.

Deputi Agung menilai pulau-pulau kecil dan terluar harus menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia. “Kami harus ubah cara berpikir kita, untuk pulau-pulau kecil dan terluar itu harus menjadi halaman depan. Selama ini mereka seperti halaman belakang. Kami bangun yang bagus supaya bersentuhan dengan negara lain, sehingga orang melihat Indonesia dari situ,” tuturnya. “Kedua, memanfatkan nilai tambah dengan cara konservasi, yaitu mengembangkan pariwisata. Pariwisata ini cepat dan prosesnya jauh lebih murah daripada industri lainnya, dan masyarakat ikut masuk di dalamnya. Contoh paling utama adalah Bali, karena seluruh penduduk Bali menyadari bahwa mereka hidup dari pariwisata. Apapun yang ada di bali orientasinya pasti pariwisata. Mereka tidak mau daerahnya rusak dan tercemar karena turis tidak mau datang, karena mereka tidak akan mendapatkan penghasilan,” jelasnya.

Menurut Deputi Agung, pulau-pulau kecil dan terluar daerah perbatasan itu mempunyai potensi, khususnya pariwisata yang luar biasa. Kalau kita bisa mengembangkan itu secara holistik, maka kita akan memiliki destinasi pariwisata yang luar biasa banyak. Negara kita ini sangat indah, lanjut Agung.

“Kedeputian Sumber Daya Alam dan Jasa sudah mulai membantu keingan-keinginan itu. Banyak teman-teman di daerah minta tolong agar daerahnya menjadi tempat pariwisata, ada yang di Anambas, Wakatobi, Selayar, dan sebagainya. Kami datang kesana, kami lihat apa yang kurang. Jadi semakin banyak daerah yang bangkit mandiri, sehingga turis akan datang dan mereka akan bergerak sendiri akan menjadi daerah yang luar biasa, pungkas Agung.