Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar Ikan Hias Internasional
Maritim - Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Nusantara Aquatic mengadakan simposium nasional "Pembangunan Industri Ikan Hias Indonesia: Peluang dan Tantangan menjadi Produsen dan Eksportir Ikan Hias Nomor 1 di Dunia" pada tanggal 30 November 2017 dan Pameran Ikan Hias (2nd Indonesia Ornamental Fish and Aquatic Plant Show) pada tanggal 1 - 3 Desember 2017 di ICE BSD, Tangerang Selatan. Kegiatan ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono didampingi Sesditjen Perikanan Budidaya KKP Tri Haryanto dalam konferensi pers persiapan kegiatan Nusantara Aquatic 2017 (27/11).
Deputi Agung memaparkan potensi ikan hias Indonesia yang melimpah, "Indonesia memiliki sedikitnya 400 spesies ikan hias air tawar dan 650 ikan hias air laut, karang hias (coral) dan tanaman hias air. Potensi ikan hias yang melimpah dan kondisi alam yang sangat mendukung ini membuka peluang kita untuk meningkatkan ekspor komoditas ikan hias. Belum lagi, potensi pasar dalam negeri". Deputi Agung menambahkan bahwa saat ini sedang disusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Pembangunan Industri Ikan Hias 2017-2021. RAN Industri Ikan Hias ini diharapkan dapat menjadi salah satu panduan dalam upaya pengembangan ikan hias di Indonesia.
Potensi pasar dan tren produksi ikan hias Indonesia memiliki prospek yang sangat baik jika ditinjau secara ekonomi. Pada tahun 2015, ekspor ikan hias air laut Indonesia menduduki peringkat 3 dunia dengan nilai ekspor mencapai US$ 5.43 juta, sementara ekspor ikan hias air tawar menduduki posisi 5 dengan nilai ekspor mencapai US$ 14.16 juta. Hal ini memperlihatkan kesempatan yang terbuka luas bagi Indonesia untuk memimpin pemasaran ikan hias internasional. Deputi Agung menekankan, "Dalam rangka mengembangkan potensi ikan hias dan mewujudkan Indonesia sebagai produsen dan eksportir ikan hias nomor 1 di dunia dan mendukung implementasi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Industri Perikanan Nasional, kita harus mendorong potensi-potensi yang ada. Salah satunya dengan kegiatan simposium dan pameran ikan hias ini". Indonesia juga perlu membangun lebih banyak aquarium. "Masyarakat bisa mempelajari lebih banyak mengenai ikan endemik Indonesia. Saat ini untuk negara kepulauan seluas Indonesia baru ada 3 aquarium, semuanya di Jakarta. Padahal di berbagai negara, aquarium menjadi daerah tujuan wisata juga". Negara tetangga seperti Singapore telah membuka S.E.A (South East Asia ) Aquarium pada tahun 2012 di pulau Sentosa yang saat ini menduduki peringkat ketiga aquarium terbesar di dunia. Meskipun dapat dikatakan lautan Singapore tidak seluas lautan Indonesia.
Nusantara Aquatic 2017 akan diisi dengan simposium yang diikuti oleh 400 peserta yang terdiri dari kementerian/lembaga ditingkat pusat, provinsi dan kota, pembudidaya dan exportir ikan hias, dunia usaha, akademisi, masyarakat umum. Pameran akan diikuti oleh 100 stand baik dari dalam dan luar negeri serta diisi dengan berbagai lomba ikan hias.***