Kemenko Maritim Susun Rencana Aksi Nasional Industri Ikan Hias
Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menggelar Rapat Pertemuan Penyusunan Draft Rencana Aksi Nasional Industri Ikan Hias (I22/3/2017).Dalam pembukaannya, Asisten Deputi Andri Wahyono menyampaikan bahwa Kemenko Kemaritiman mengkoordinir rencana aksi nasional industri ikan hias yang rencananya berisikan kegiatan expo industri ikan hias, Kontes ikan hias level nasional/internasional dan symposium. Kemenko Kemaritiman akan mengatur symposium level nasional di Jakarta. Untuk level internasional akan joint cooperation dengan Singapura, Jepang dan/atau Malaysia.
Dalam rapat ini dimintakan pandangan peranan dari otoritas/policy atau kebijakan pemerintah mengenai:1. Varietas species ikan hias, 2. Teknologi dan kualitas sari budidaya ikan hias,3.harga,4. Service provided oleh industri dalam ekspor impor ikan hias, serta kebijakan tentang sertifikasi, budidaya, kesehatan ikan hias baik di pelabuhan, bandara sampai dengan jaminan kepada pembeli ikan hias ekspor.
Rencana Aksi Nasional Industri Ikan Hias ini diharapkan dapat mengangkat ikan hias menjadi industri primer di Indonesia. Rapat ini juga menenerima masukan dari Asosiasi Ikan Hias Nasional mengenai peran Kementerian Keuangan dan perbankan terkait bagaimana regulasi dari Bank Indonesia terhadap Kredit Usaha Rakyat untuk industri Ikan Hias terutama bagi pengembangan ikan hias. Sarana promosi, juga menjadi perhatian Asosiasi Ikan Hias serta perlunya dibangun e-commerce untuk memperkuat pasar ikan hias di luar negeri. Asosiasi juga berharap Kementerian Luar Negeri perlu dimasukan dan lebih berperan aktif dalam RAN Ikan Hias ini. Sementara terkait penyusunan Kelompok Kerja penyusunan RAN Ikan Hias, Asosiasi menyarankan agar pelaku industri dimasukan agar RAN ini untuk lebih memfasilitasi apa yang diharapkan dari pelaku industri ikan hias.
Dalam rapat disampaikan bahwa saat ini Industri ikan hias Indonesia yang semakin turun karena banyak perijinan yang sulit dan berbelit-belit, dari segi biaya dan waktu sudah menyulitkan eksportir. Perbandingan dengan Singapura, Vietnam, Pakistan dan Kamboja industri ikan hias Indonesia cukup tertinggal. Di keempat negara tersebut jenis ikan hias Indonesia lebih berkembang dibanding di Indonesia sendiri yang budidaya ikan hiasnya belum bertambah jenisnya. Hal ini perlu diperhatikan oleh stakeholder agar industri ikan hias Indonesia tidak dipersulit di negeri sendiri dalam hal perijininan, biaya ekspor,dan sebagainya.
Terkait Bandara ada Regulated Agent yang mengharuskan ikan-ikan harus melalui pemindai (XRay). Pelaku industri ikan hias tidak keberatan,namun pihak bandara tidak bisa menjamin eksportir tidak ketinggalan pesawat karena proses xRay yang lama. Hal ini dapat merugikan eksportir bila kargo ikan tertinggal pesawat, padahal pengemasan untuk ekspor ikan hias tidak semudah kemasan barang. Demikian pula halnya Dalam perijinan import perlu ditata kembali agar mencegah importir ilegal.
Rencana Aksi Nasional (RAN) industri Ikan Hias akan dituangkan dalam Peraturan Presiden. "Pada prosesnya data ikan hias baik ikan hias air tawar maupun air laut belum akurat datanya. Saat data diambil adalah data dari KKP dan BPS. Selain itu, masih diperlukan keakuratan data tentang jumlah eksportir dan penjelasan keuntungannya." Disampaikan Andri. Iqbal mewakili Sekretariat Kabinet mengingatkan dalam penyusunan draf peraturan presiden perlu memperhatikan keakuratan data
Perwakilan Asosiasi Ikan Hias menegaskan spesifikasi perihal budidaya ikan hias antara BSN melalui SNI dan Menteri KKP berbeda misalnya spesifikasi ikan nemo di SNI acuannya adalah 27-31 derajat celsius sementara seharusnya 23-25 derajat celsius, dan pelaku industri mengharapkan agar diperhatikan pengaturan seperti ini, karena bagi pelaku industri hal ini mempengaruhi keuntungan industri ikan hias. "Kalau kita mengikuti SNI, ikan-ikan mati. Pelaku usaha ikan bingung aturan mana yang harus diikuti"
Kemenko Maritim diharapkan dapat meningkatkan geliat industri ikan hias Indonesia,khususnya dalam pasar internasional. Penyelenggaraan expo,promosi terkait industri ikan hias Indonesia, menargetkan tidak hanya 10 negara tapi seluruh negara dapat hadir dalam rencana expo ikan hias Indonesia yang diproyeksikan meningkatkan devisa negara.***