Kemenko Marves Bahas Permasalahan Air di XVII World Water Congress

Kemenko Marves Bahas Permasalahan Air di XVII World Water Congress

Marves - Beijing, Guna memahami tantangan akan pengelolaan sumber daya air selama 30 tahun terakhir, International Network of Basin Organization (INBO) menyelenggarakan XVII World Water Congress di Beijing, Rabu (13/09/2023). Turut hadir Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA), Saleh Nugrahadi sebagai perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Acara dilangsungkan dengan diskusi mengenai berbagai aspek masalah air, mulai dari aspek kritis, termasuk tata kelola, perjanjian, pembiayaan, dan kerjasama lintas batas. Sesi ini membuka pintu ide-ide baru yang penting dalam menghadapi krisis air global. 

"Indonesia, sebagai negara kepulauan, dihadapkan pada tantangan unik dalam pengelolaan sumber daya air. Diskusi mendalam mengenai pengelolaan sumber daya air seperti misalnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum menjadi sorotan khusus, membawa pertanyaan-pertanyaan penting tentang keselarasan kebijakan, tanggung jawab pemerintah kota, dan keterlibatan daerah dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Oleh sebab itu, saya di sini untuk mendapat masukkan untuk ke depannya," kata Asdep Saleh.

Selain Asdep Saleh, hadir Pakar Hukum Air Internasional, Raya Stephan, yang memberikan wawasan penting mengenai hak azasi manusia dan kebutuhan akan kerjasama multi-pihak untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs) terkait air, kemudian Editor-in-Chief dari International Water Association (IWRA) yang menyajikan pandangan yang menginspirasi mengenai pentingnya kolaborasi lintas batas dalam menyelesaikan masalah air, serta beberapa para pembicara kunci seperti dari University of Illinois Urbana Prof. Ximing Cai, dari Global Water Partnership Lauren-Charles, dan dari French Water Agency Marc Abadie, yang memberikan perspektif global yang mendalam.

Tak hanya itu, hadir juga Secretary General of INBO ( International Network of Basin Organisations) Eric Tardieu, yang menegaskan bahwa pengelolaan air adalah tanggung jawab bersama. "Kami harus membangun kerjasama lintas batas dan mendukung upaya-upaya lokal dengan cara yang tidak pernah kita lakukan sebelumnya, "ujarnya.

Diskusi ini juga menyoroti kesuksesan proyek-proyek internasional, membuktikan bahwa transformasi air yang bersih dan berkelanjutan memerlukan waktu dan ketekunan. Para peserta sepakat bahwa melalui kolaborasi global dan komitmen terus-menerus, dunia dapat mengatasi krisis air yang semakin mendesak dan memastikan air bersih bagi semua.

 

Biro Komunikasi
Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi