Kemenko Marves dan Forum Ekonomi Dunia Tandatangani Pernyataan terkait Pembentukan National Blue Carbon Action Partnership

Kemenko Marves dan Forum Ekonomi Dunia Tandatangani Pernyataan terkait Pembentukan National Blue Carbon Action Partnership

Marves, Davos – Kemenko Marves menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan Forum Ekonomi Dunia (World Economy Forum/WEF) pada Kamis (19 – 01 – 2023) tentang pembentukan National Blue Carbon Action Partnership (NBCAP) dalam rangka mendukung ambisi pemerintah Indonesia untuk memulihkan dan konservasi ekosistem blue carbon di Indonesia. Kemitraan ini juga untuk menghubungkan dan berkolaborasi antara para pemangku kepentingan blue carbon global dari berbagai sektor.

Indonesia memiliki potensi blue carbon yang sangat besar dari mangrove dan padang lamun. Mangrove dapat menyimpan karbon 4 - 8 kali lebih besar dari pada hutan hujan tropis. Ekosistem blue carbon juga penting untuk melindungi garis pantai dari badai dan bencana alam lainnya, berfungsi sebagai pembibitan stok ikan, menyediakan sumber makanan dan pekerjaan penting, dan ekowisata yang bermanfaat untuk masyarakat pesisir.

“Indonesia senang bermitra dengan World Economic Forum,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. “Kami memiliki ekosistem blue carbon terbesar dan mangrove paling beragam di dunia, dan kami berkomitmen untuk merehabilitasi 600.000 hektar mangrove sampai dengan tahun 2024. Menciptakan kemitraan antara Indonesia dan WEF akan sangat membantu mempercepat upaya kami untuk aksi iklim.”

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, adalah garda terdepan dalam blue carbon dan ekonomi laut berkelanjutan serta rumah bagi sumber daya karbon biru terbesar di dunia. Kemitraan antara Indonesia dan Forum akan mempertemukan pemangku kepentingan lintas sektor dan inisiatif yang memiliki kepentingan dalam karbon biru. Hal ini selanjutnya akan mengembangkan dan mengoordinasikan peta jalan nasional Indonesia yang merinci prioritas nasional, yang pada gilirannya akan mengkatalisasi pembiayaan strategis.

“Blue carbon memiliki potensi yang sangat besar untuk pemulihan ekosistem laut dan ketahanan masyarakat pesisir, sekaligus berkontribusi terhadap mitigasi iklim dan membantu mengumpulkan dana penting untuk memajukan kebutuhan mendesak akan perlindungan dan konservasi laut,” kata Kristian Teleki, Direktur, Agenda Aksi Laut, Forum Ekonomi Dunia. 

“Sebagai pemimpin global dalam karbon biru, menjadikan Indonesia sebagai mitra nasional pertama dengan Forum akan menjadi contoh bagaimana tindakan terkoordinasi dapat meningkatkan kontribusi blue carbon untuk iklim, keanekaragaman hayati, dan manfaat sosial,” tambahnya. 

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenko Marves, Nani Hendiarti dan Managing Director and Head, Centre for Nature and Climate, Forum Ekonomi Dunia bertindak sebagai pejabat penandatangan LoI dimaksud.

Forum Ekonomi Dunia akan terus bekerja untuk memperkuat upaya karbon biru dan mendukung negara-negara dalam mencapai ambisi iklim nasional mereka dan mengoordinasikan inisiatif yang ada. Kemenko Marves akan mengoordinasikan Sekretariat NBCAP dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat pengelolaan ekosistem blue carbon yang terintegrasi.

Biro Komunikasi 
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi