Kemenko Marves dengan Kementerian Sains dan Teknologi RRT Perkuat Kerjasama Inovasi dan Teknologi Maritim

Kemenko Marves dengan Kementerian Sains dan Teknologi RRT Perkuat Kerjasama Inovasi dan Teknologi Maritim

Marves - Beijing, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggelar rapt strategis dengan Kementerian Sains dan Teknologi Republik Rakyat Tiongkok (Ministry of Science and Technology / MOST) di Beijing pada Rabu (21/8). Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara, terutama dalam bidanginovasi dan teknologi maritim.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Kemenko Marves, Mochamad Saleh Nugrahadi, dan diperkuat oleh perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Institut Teknologi Del, akademisi, peneliti, serta Yayasan Satriabudi Dharma Setia.

Sementara itu, delegasi Tiongkok dipimpin oleh Sun Jian, Deputy Director General, Department of International Cooperation (DIC) MOST, bersama dengan Dr. Xiao Wei, Deputy Director General, Department of International Cooperation (DIC) MOST, Prof. Qian Yu, Deputy Director General, Department of International Cooperation, Chinese Academy of Agricultural Sciences (CAAS), dan Prof. He Jianguo, Director, Professor of Sun Yat-sen University, China-ASEAN Center for Research and Promotion of Marine Aquaculture Technology. 

Pertemuan ini bertujuan untuk menindaklanjuti MoU antara Marves dan MOST yang telah ditandatangani di Chengdu pada 27 Juli 2023 oleh Menko Marves dan Menteri MOST sebelumnya, dengan fokus pada pengembangan pusatpenelitian dan pengembangan bersama di bidang pemuliaantanaman dan marikultur.

Asdep Saleh menyampaikan apresiasi atas dukungan MOST dalam memperkuat kerjasama ini. "Kerjasama ini sangat penting untuk mempercepat inovasi teknologi yang dapat mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan bersama. Dengan dukungan dari MOST, kami yakin dapat meningkatkan pengelolaan sumber daya maritim Indonesia secara lebih efektif," ujarnya.

Dalam pemuliaan tanaman, kedua negara membahas pengembangan varietas unggul yang tahan terhadap kondisiekstrem seperti kekeringan dan salinitas tinggi, guna meningkatkan ketahanan pangan. Fokus utama adalah pengembangan varietas padi adaptif untuk lahan rawa dan kering, serta kolaborasi dalam pemanfaatan bahan genetikunggul dari Tiongkok.

Di bidang marikultur, perhatian difokuskan pada budidaya rumput laut yang dipandang sangat menjanjikan dan berkelanjutan. Kedua negara sepakat untuk mendorong inovasi teknologi dalam budidaya rumput laut, serta mengembangkanvarietas unggul dengan produktivitas tinggi dan resistensi terhadap penyakit. Salah satu hasil konkret dari pertemuan ini adalah kesepakatan untuk menyusun Implementing Arrangement sebagai tindak lanjut dari MoU yang telah ada. Implementing Arrangement ini akan menjadi landasan operasional untuk pelaksanaan berbagai inisiatif bersama di bidang pemuliaan tanaman dan marikultur.

Dalam pernyataan penutupnya, Asdep Saleh menekan kanpentingnya melanjutkan momentum yang telah dibangunmelalui pertemuan ini dengan langkah-langkah konkret. Salah satunya adalah formalitas perjanjian pelaksanaan yang akan mengarahkan upaya kolaboratif di bidang pemuliaan tanamandan marikultur. Selain itu, penting untuk mengidentifikasi "quick wins" atau proyek-proyek jangka pendek yang dapat memberikan manfaat segera dan membangun kepercayaan dalam kemitraan ini, seperti proyek percontohan di wilayah tertentu atau pertukaran materi genetik untuk pemuliaan tanaman.

Pertemuan ini diakhiri dengan optimisme dan komitmen kuat dari kedua belah pihak untuk terus memperdalam kerjasama di bidang pemuliaan tanaman dan marikultur. Dengan fondasi yang kuat yang telah dibangun, kedua negara yakin dapat mencapai banyak hal yang akan menguntungkan kedua negara dan berkontribusi pada keberlanjutan global. Pertemuan ini juga menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan kerjasama dalam bentuk pelatihan, penelitian bersama, dan proyek demonstrasi teknis yang dapat memperkuat kapasitas riset dan pengembangan kedua negara.

No.SP-256/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VIII/2024

Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi