Kemenko Marves Dorong Pembangunan Industri Ikan Hias Nasional
Marves - Jakarta, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah 17.504 pulau dan panjang garis pantai 108.000 km memiliki keanekaragaman hayati, terdapat sebanyak 400 spesies ikan hias air tawar dan 650 ikan hias air laut. Kemenko Marves melalui Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim terus mendorong pembangunan industri ikan hias Nasional di Indonesia, dengan menggelar rapat koordinasi Tindaklanjut Pembahasan RAN Pembangunan Ikan Hias 2020-2024 (12-06-2020).
Seperti diketahui Pulau Jawa merupakan penghasil utama ikan hias Indonesia, dalam periode 2009-2015 produksi ikan hias Pulau Jawa rata-rata mencapai 0,91 Miliar ekor pertahun atau sekitar 96,26% dari total produksi ikan hias nasional.
“Mengenai produksi ikan hias nasional ini cukup besar, sebagian besar semua terfokus dipulau jawa, disini nanti kita lihat harus bagaimana kedepan, ini merupakan data dari statistik budaya ikan hias Indonesia”, jelas Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Dedy Miharja.
Dalam RPJMN 2020-2024 terdapat 5 poin dalam strategi pembangunan ikan hias nasional, yaitu Produksi dan Mutu Ikan Hias, Perdanganan dan Promosi Ikan Hias, Konservasi Spesies dan Habitat Ikan Asli, Keterpaduan Data dan Informasi, serta Sosialisasi dan Edukasi Publik.
“Kurun waktu tahun 2014 sampai tahun 2018 Indonesia mengalami peningkatan dalam ekspor ikan hias, akan tetapi mengalami peningkatan dalam ekspor ikan hias, pada tahun 2020 ini Indonesia mengalami dampak kasus virus corona akan tetapi ekspor ikannya tetap berjalan ke beberapa negara, artinya ekspor ikan hias ini juga berkontribusi pada devisa negara”. jelas Asdep Dedy.
Gerakan Nasional Display Ikan Hias Indonesia
Gerakan Nasional display Ikan Hias Nusantara merupakan pemasangan display instalasi aquarium dilakukan di area publik seperti perkantoran, rumah sakit, bandara hotel serta area publik lainnya baik pemerintah maupun swasta. Diharapkan dengan adanya gerakan ini menghidupkan budidaya ikan hias.
“Nanti akan ada pemberitahuan melalui surat tiap Kementerian/Lembaga, Pemerintah Pusat atau Daerah, dan lembaga-lembaga swasta untuk area publiknya di buatkan display ikan hias. Aquarium ikan hias ini akan diisi oleh ikan hias air tawar ataupun ikan hias laut yang asli Indonesia” tambah Asdep Dedy.
Kemenko Marves juga berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan penetapan maskot ikan hias indonesia. “Saya pikir ini sudah jelas dikaji oleh LIPI dari berbagai Aspek antara lain Aspek Biologi,Aspek Ekonomi, Aspek Budidaya, Aspek Budaya, Status Perlindungan, CITES dan Status Keterancaman IUCN, jadi Arwana Super Red (Scelerepages Formosus) menjadi maskot ikan hias air tawar Indonesia sedangkan untuk ikan hias laut adalah ikan Banggai Cardinal Fish (BCF) (Pterapogon Kauderni), hal ini kita tetap berkoordinasi dengan KKP bagaimana status akhirnya.” tutup Asdep Dedy.
Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi