Kemenko Marves Gelar Monev Pembangunan Polman Kampus 2 Majalengka
Marves - Majalengka, Biro Perencanaan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW) Kemenko Marves melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap pembangunan Politeknik Manufaktur (Polman) Kampus 2 di Panyingkiran, Kab Majalengka pada Kamis, 17 Oktober 2024. Polman Kampus 2 merupakan satu dari 170 list kegiatan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 (Perpes 87/2021) tentang pengembangan kawasan Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan (Jabarsel).
“Selain masuk dalam Perpres 87/2021, pembangunan Polman Kampus 2 ini juga telah ditetapkan sebagai salah satu program prioritas oleh Kemenko Marves berdasarkan Kepmenko Marves Nomor 67 Tahun 2024. Targetnya adalah bagaimana di tahun ini bisa terbangun Gedung Technopole dan i-Smart. Polman Kampus 2 diharap memberi banyak manfaat, khususnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka pengembangan wilayah,” ungkap Koordinator Dukungan Kebijakan Strategis, Biro Perencaan Kemenko Marves, Semuel Rahallus di sela kegiatan monev.
Lebih lanjut Semuel menjelaskan, terdapat 20 Program Prioritas Kemenko Marves Tahun 2024. 5 program diantaranya berada di Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi (Deputi 3), yaitu Koordinasi Percepatan Pembangunan Jalan Tol Cimanggis Cibitung; Percepatan Penyelesaian Pengembangan Sistem OSS RBA Versi 2.0; Percepatan Pembangunan Kampus Politeknik Manufaktur 2 Majalengka (Gedung Technopole dan I-Smart Building); Integrasi dan Peningkatan Penggunaan Angkutan Umum Perkotaan di Jabodetabek dan Kawasan Aglomerasi Lainnya; serta Penanganan Polusi Udara Sektor Transportasi di wilayah Jabodetabek.
“Program Prioritas merupakan program yang strategis dan signifikan bagi pencapaian prioritas nasional dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2024. Ada beberapa kriteria dalam menentukan Program Prioritas ini. Diantaranya adalah program harus bisa menyentuh langsung kepentingan publik, bersifat isu, lintas urusan/sektor, berskala besar dan memiliki urgensi yang tinggi serta berdampak luas pada masyarakat. Selain itu, memiliki pengaruh yang besar atau signifikan terhadap pencapaian sasaran strategis nasional; memiliki ukuran kinerja yang spesifik, tegas, dan terukur; dan realistis untuk dilaksanakan sesuai dengan target jangka waktu yang telah ditetapkan, yaitu satu tahun kalender,” jelas Semuel.
Asdep IPW Kemenko Marves, Djoko Hartoyo menjelaskan bahwa guna mencapai tujuan tersebut, Kemenko Marves senantiasa melakukan pengawalan dalam pembangunan Polman Kampus 2 di Majalengka. Proses koordinasi telah dilakukan sejak November 2021 melalui Rapat Kerja Perencanaan Pembangunan Polman 2. Kemudian pada 8 Februari 2022, Menko Marves Luhut B Pandjaitan melakukan kunjungan lapangan ke Polman Bandung, sekaligus saat itu dilaksanakan penyerahan sertifikat tanah dari Pemkab Majalengka ke Kemendikbud-Ristek. Pembangunan Polman Kampus 2 juga melewati proses verifikasi dan validasi dari sisi readiness criteria (RC) oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat.
“Kami Kemenko Marves senantiasa melakukan koordinasi, sinkronisasi, kolaborasi, dan pengendalian. Dan dalam membangun kampus yang nantinya bisa menampung sekitar 14.000 mahasiswa ini, kami juga melakukan koordinasi infrastruktur untuk menunjang aktivitas kampus, seperti akses jalan menuju kampus, serta penyediaan air baku dan minum dari sumber mata air Cilongkrang. Tentu harapannya di tahun depan kampus ini sudah bisa operasional, menerima mahasiswa baru, yang disiapkan untuk menunjang pengembangan total 13 kawasan industri baru di Rebana,” lanjut Asdep Djoko.
Menurut PPK Pembangunan Polman Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jabar (BPPW)-Ditjen Cipta Karya (CK) Kemen-PUPR, hingga minggu ke-41, secara umum realisasi untuk progres fisik pembangunan Gedung Technopole sudah mencapai 56%, dengan rincian sebagai berikut: pembangunan infrastruktur jalan dan kawasan (75%); Gedung Technopole A dan B (75%); Plaza dan Aphiteater (75%). Sedangkan untuk proges fisik pembangunan Gedung i-Smart secara umum sudah mencapai 95%. “Adapun tantangan proyek diantaranya yaitu kondisi tanah yang berkontur, kondisi air dan listrik, dan akses jalan utama menuju lokasi Pembangunan” jelas Kurniawan, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polman Bandung. Turut hadir dalam monev ini pihak manajemen Polman Bandung, Ditjen CK PUPR, WIKA Gedung, PT Karya Dwiputra Utama, serta tim Biro Perencanaan dan tim Sesdep Deputi 3, serta tim Asdep IPW Kemenko Marves.
No.SP-332/HUM/ROKOM/SET.MARVES/X/2024
Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi