Kemenko Marves Koordinasikan Pemadaman TPA Sarbagita

Kemenko Marves Koordinasikan Pemadaman TPA Sarbagita

Marves - Denpasar, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bergerak cepat mengoordinasikan penanggulangan kebakaran Tempat Penampingan Akhir (TPA) Regional Sarbagita. Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Rofi Alhanif (19-10-2023).

"Kita segera berkoordinasi. Kami telah menyarankan ke gubernur agar segera kejadian kebakaran tersebut dijadikan keadaan darurat. Nanti bisa dijadikan dasar bagi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk bisa bergerak dengan helikopter dan segala macam perangkatnya," terang Asdep Rofi saat melakukan peninjauan di lokasi kebakaran tersebut.

TPA Regional Sarbagita atau yang dikenal dengan TPA Suwung merupakan tujuan akhir sampah dari 4 kabupaten/kota, yaitu Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan seluas 32 Ha. Pada tahun 2017-2018 sekitar 20 Ha lahan telah ditutup dan dijadikan sebagai lahan terbuka hijau melalui anggaran Kementerian PUPR.

Menurut Asdep Rofi pada tahun 2018 berdasarkan PERPRES No. 35 Tahun 2018 Tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, sisa 10 Ha lahan TPA Suwung dialokasikan untuk pembangunan fasilitas pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PSEL) dan penampungan fly ash and bottom ash. Namun, dibatalkan pada tahun 2021 sebagaimana diputuskan oleh Pemerintah Provinsi Bali.

Sebagai alternatifnya, sebagaimana arahan Menko Marves, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, telah memfasilitasi pembangunan 3 TPST untuk menampung sampah dari Kota Denpasar dengan kapasitas total 1.020 ton/hari.

Sayangnya menurut Asdep Rofi, ketiga TPST tersebut sampai dengan saat ini masih belum beropreasi secara maksimal dan masih dilakukan penyesuaian-penyesuaian peralatannya, sehingga sampah yang seharusnya terolah kembali ditumpuk pada sisa lahan 10Ha di TPA Suwung yang terbakar.

"Kejadiannyakan kemarin hari Kamis tanggal 12 Oktober, seminggu yang lalu persis. Tengah hari Kamis kejadian jam 11 siang katanya mulai letupan-letupan. Disinyalir terjadi karena ada semacam pemicunya. Mungkin ada barang elektronik di sana karena kondisi kering dan gas metan banyak," tambah Asdep Rofi.

Dirinya mengapresiasi kerja cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar yang berhasil memgurangi perluasan kebakaran TPA Suwung.  Termasuk dukungan 2 helikopter dari BNPB yang membantu pemadaman dengan water bombing, serta tim pemadam api (manggala agni) yang diturunkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Minggu lalu bagian depan sini asapnya tebal, saat ini sudah berkurang. Kami kerahkan 26 mobil pemadam dengan kapasitas 5 ribu liter per mobil," terang Kepala BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ari Wibawa.

Dirinya menceritakan bahwa setiap bulan Oktober TPA tersebut selalu mengalami kebakaran kecil, kemudian setelah dibangun landfill sudah tidak terjadi lagi. Sehingga Joni mengaku terkejut dengan kebakaran tersebut.

"Kami sudah koordinasi dengan BMKG, katanya tidak ada potensi hujan untuk bulan ini. Untungnya di sini ada embung, kami ambil air dari situ. Itupun sudah terlihat jauh berkurang," tambah Joni.
 
Mengenai upaya pemadaman, Asdep Rofi menyampaikan bahwa Kemenko Marves memastikan kebakaran tersebut segera dipadamkan.  Dirinya juga berharap agar TPST segera dioperasionalkan. Pengurangan sampah yang dihulunya juga diupayakan sehingga timbunan sampah tidak langsung semua dibawa ke TPA.
 
"Mudah-mudahan bisa segera selesai dan kita cari solusi. PR kita di Kemenko adalah satu, kita koordinasikan,  kita pastikan pemadamannya segera selesai. Karena itu yang prioritas.  Mudah-mudahan minggu ini atau minggu depan selesai.  Kami kemarin mengusulkan kalau ini sudah padam, sudah tutup aja langsung. Di tutup tanah sehingga tidak ada lagi sampah masuk ke situ," pungkas Asdep Rofi.

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

No.SP-260/HUM/ROKOM/SET.MARVES/X/2023