Kemenko Marves Laksanakan Koordinasi dan Monitoring Percepatan Penanganan Kemacetan di Simpang Joglo Surakarta
Marves - Surakarta, dalam rangka percepatan penanganan kemacetan di Simpang Joglo Kota Surakarta, Asisten Deputi (Asdep) Infrastruktur Konektivitas, Rahman Hidayat, mewakili Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melaksanakan koordinasi dan kunjungan lapangan pada Kamis (15/02/2024).
Kegiatan Koordinasi dan monitoring dihadiri oleh Kepala Seksi Prasarana Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang Kementerian Perhubungan, Riska Sasanti Danartini dan Pejabat Pembuat Komitmen 3.5 Provinsi Jawa Tengah Kementerian PUPR, Emy Eko Setiyawati.
Asdep Rahman mengatakan bahwa kegiatan koordinasi dan monitoring ini salah satunya didasarkan atas kunjungan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi dan rombongan berkunjung ke Kota Surakarta pada bulan Maret 2021, ketika itu rel layang masih berupa desain dan konsep penanganan kemacetannya. Selain itu, inisiasi proyek pembangunan Rel Layang Simpang Joglo adalah karena adanya Kereta Bandara Internasional Adi Sumarmo dan rencana rel ganda lintas semarang-solo yang menyebabkan penambahan kapasitas lintas perjalanan kereta api di Simpang Joglo.
Menurut Kepala Seksi Prasarana Riska, saat ini progres kontrak Pembangunan Jalur Kereta Api Elevated Antara Solo Balapan—Kadipiro KM. 104+700 sampai dengan KM. 107+000 Tahap 1 telah mencapai 100 persen dalam waktu 746 hari kalender dari 16 Desember 2021 hingga 31 Desember 2023 dan akan menjalankan masa pemeliharaan selama 548 hari kalender hingga 1 Juli 2025. Bentang rel layang terbagi menjadi tiga bentang dengan panjang 70 meter, 130 meter, dan 70 meter.
Sesuai dengan peraturan Penyelenggaraan Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan, terhadap jembatan dengan bentang paling sedikit 100 (seratus) meter, maka desain dan laik fungsi rel layang harus mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan, dan saat ini Rel Layang Simpang Joglo telah mendapatkan rekomendasi laik desain.
“Dengan telah diselesaikannya pekerjaan rel layang tahap 1 dan telah direviunya pekerjaan ini oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), maka perlu dilakukan percepatan pembangunan tahap lanjut khususnya pekerjaan lanjutan lantai jembatan agar permasalahan perlintasan sebidang di titik ini dapat diatasi dengan dioperasikannya single track eleveted pada bulan Oktober 2024,” ujar Asdep Rahman.
Selain percepatan pembangunan rel layang, saat ini secara paralel juga berlangsung proyek Pembangunan Underpass Joglo. Dalam paparan PPK 3.5 Provinsi Jawa Tengah, Emy, pembangunan underpass Simpang Joglo merupakan bagian dari nota kesepakatan antara Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Pemprov Jawa Tengah, dan Pemkot Surakarta. Di mana pemerintah daerah dalam hal ini berkontribusi terhadap pembebasan lahan. Progres fisik pembangunan underpass ini mencapai 9,3 persen dari target 6,9 persen per tanggal 15 Februari 2024 sehingga dalam kondisi positif dengan deviasi +2,4 persen. Bila merujuk pada kontrak, maka penyelesaian pekerjaan underpass joglo akan selesai pada 26 November 2024.
“Beberapa kendala dan permasalahan seperti alih status lahan TNI dan penutupan total Simpang Joglo selama masa pembangunan perlu dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat untuk antisipasi kemacetan di wilayah lain,” tutup Asdep Rahman.
Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
No.SP-281/HUM/ROKOM/SET.MARVES/I/2024