Kemenko Marves: Literasi Maritim Perlu Ada Dalam Kurikulum Perguruan Tinggi
Marves - Denpasar, Literasi Maritim perlu ada dalam kurikulum Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai dasar pengetahuan dimana sektor kemaritiman menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di Indonesia, hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Hukum Laut Kemenko Marves, Okto Irianto dalam mengisi kuliah umum di Universitas Mahendradatta di Kota Denpasar (08-03-2024).
“Kontribusi PDB kemaritiman pada PDB Nasional hanya 7,6 persen, angka yang sangat kecil dari sebuah negara yang mempunyai 62 persen wilayah laut. Salah satu penyebabnya diantaranya adalah kurangnya pemanfaatan sektor kelautan diantaranya pengelolaan pulau-pulau kecil yang masih minim, maraknya penangkapan ikan ilegal oleh kapal asing, pencemaran laut, perundingan batas laut yang sulit selesai, dan sengketa internasional," tutur SAM Okto.
SAM Okto menjelaskan bahwa pengembangan sumber daya berwawasan maritim dapat dibangun mulai dari menanamkan muatan maritim dalam kurikulum, membuat pemetaan mengenai kurikulum pendidikan maritim, mengembangkan profesi maritim, hingga menajamkan literasi maritim.
“Wawasan maritim berlandaskan literasi maritim memiliki peran penting. Jika kita sudah kuat dalam pengetahuan akan kondisi kelautan negara, kita akan dengan mudah mengembangkan ekonomi maritim di perairan dari aktivitas kemaritiman," tambah Okto.
Rektor Universitas Mahendradatta Ni Ketut Wiratny menyampaikan kesempatan emas akan pemberian kuliah umum dari Kemenko Marves ini diharapkan menjadi awal bentuk kerja sama antara Universitas Mahendradatta dengan membuat sebuah Nota Kesepahaman. Selain mendukung program MBKM, hal tersebut juga dipercaya dapat membangun kapasitas mahasiswa dalam lingkungan kerja dan substansi kemaritiman.
“Semoga kegiatan ini adalah langkah awal dalam pelibatan Universitas Mahendradatta pada kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Kemenko Marves ke depannya," kata Rektor Ni Ketut Wiratny.
Hal senada diungkapkan oleh Dekan Fakultas Hukum I Nyoman Suandika yang menuturkan bahwa selain dari segi ekonomi, pengetahuan lebih dalam akan kemaritiman yang tidak kalah penting adalah mempelajari dasar hukum laut yang berhubungan dengan stabilitas keamanan laut. Hal tersebut juga sebagai langkah preventif untuk menghindari isu pertikaian dengan negara lain.
Sebelum mengisi kuliah umum, SAM Okto disambut oleh Senator DPD RI Shri I Gusti Arya Wedakarna di Museum Bung Karno Denpasar.
“Kami meminta dukungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk menjadikan Universitas Mahendradatta sebagai pelopor generasi muda di Bali untuk lebih membuka wawasan dari sektor kelautan. Karena sebagian besar mata pencarian masyarakat Provinsi Bali berasal pariwisata dan laut," pesan Arya.
Penyelenggaraan kuliah umum dengan tema ‘Peran Program Kemenko Marves dalam Implementasi Merdeka Belajar’ ini merupakan bentuk dukungan dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Materi pembahasan lingkup kemaritiman menjadi topik utama agar para mahasiswa menjadi sumber daya berwawasan maritim. Kegiatan tersebut diadakan di Gedung Pancasila Pasca Sarjana Universitas Mahendradatta yang dihadiri oleh Rektor Universitas Mahendradatta Dr. Ni Ketut Wiratny., S.H.,M.H, seluruh jajaran Dekanat, dan 48 peserta mahasiswa Sarjana dan Pasca Sarjana Universitas Mahendradatta.
No.SP-57/HUM/ROKOM/SET.MARVES/III/2024
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi