Kemenko Marves Luncurkan dan Bedah Buku Terkait Rencana Tata Ruang Darat-Laut dan Kabel Bawah Laut

Kemenko Marves Luncurkan dan Bedah Buku Terkait Rencana Tata Ruang Darat-Laut dan Kabel Bawah Laut

Marves - Jakarta, Bertepatan dengan penyelenggaraan Marine Spatial Planning and Services (MSPS) Expo 2023, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim melakukan peluncuran dan bedah untuk dua buku bertajuk “Menuju Puncak Pengintegrasian Rencana Tata Ruang Darat dan Laut” dan “Kabel Bawah Laut Sinyal Perekat Nusantara” pada Rabu (20/9) di Jakarta. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Firman Hidayat menyampaikan bahwa buku “Menuju Puncak Pengintegrasian Rencana Tata Ruang Darat dan Laut” ini merupakan estafet atas buku “Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut, Satu Rencana Satu Tatakelola” yang telah kami terbitkan sebelumnya. 

“Masih dalam koridor yang sama, merespon proses dan progres pengintegrasian rencana tata ruang darat dan laut yang masih berjalan, sejak amanat tersebut digulirkan melalui UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pada buku kali ini, kami menekankan pada poin-poin kritis dan esensial, baik di tataran fundamental hingga teknis, dengan menyertakan rekomendasi dan solusi yang berharap menjadi sumbangsih jelang babak akhir proses pengintegrasian rencana tata ruang darat dan laut,” ungkap Deputi Firman. 

Selain itu, Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir, Muhammad Rasman Manafi menjelaskan buku ini disusun di saat kita berada di depan gerbang periode pembangunan nasional jangka panjang berikutnya, 2025-2045. “Ujung dari periode baru tersebut adalah Indonesia Emas 2045, karena itulah kami berharap buku ini dapat memberikan andil bagi lahirnya Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional hasil pengintegrasian yang mampu menuntun keberhasilan yang sebaik-baiknya menuju momentum yang teramat istimewa tersebut,” tambah Asdep Rasman.

Yogi Yanuar, Analis Kebijakan Ahli Madya sebagai salah satu tim penulis menyampaikan bahwa buku ini terdiri dari dua bagian yakni Geopolitik, Geostrategi, dan Geoekonomi Ruang Laut Indonesia dan Mengawal Pencapaian Harapan Pengintegrasian Rencana Tata Ruang Darat dan Laut.

“Buku ini juga merangkum materi dari MSPS Expo di tahun 2022 lalu. Dengan mengundang tiga reviewer, secara khusus kami meminta tiga reviewer ini kami berharap insight dan saran masukan untuk buku ini,” jelas Yogi. 

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Umum LKPP, Shahandra Hanitiyo atau yang akrab disapa Caca hadir sebagai salah satu reviewer menyampaikan apresiasi dan masukkan detail terkait buku ini. 

“Kalau kita mengintegrasikan berdasarkan UNCLOS, artinya judul buku menjadi “Menuju Puncak Pengintegrasian Rencana Tata Ruang Darat, Laut, dan Udara”. UNCLOS mengatur national airspace, itu menjadi masukkan penting dan memang itu sudah diakui dunia. Jika internasional sudah mengakui, kita juga sebagai negara harus mengakui juga. Jangan sampai lupa bahwa UNCLOS juga telah mengatur airspace dari suatu negara,” jelas Caca.

Kemudian, untuk buku “Kabel Bawah Laut Sinyal Perekat Nusantara” disusun berdasarkan urgensi di mana arus transformasi digital kian tak terbendung dan membawa perubahan secara signifikan di berbagai aspek kehidupan, baik sosial, seni dan budaya, ekonomi, politik, hingga pertahanan dan keamanan.

“Dibalik transformasi digital yang berjalan masif tersebut, kabel bawah laut adalah faktor kunci. Begitu tingginya ketergantungan khalayak terhadap internet, namun banyak tak menyadari bahwa kabel bawah laut merupakan tulang punggung-nya. Saatnya untuk memperluas kesadaran, bahwa kabel bawah laut akan semakin berperan penting di  masa  mendatang,” papar Deputi Firman.

Asdep Rasman kemudian menambahkan bahwa peran penting tersebut tidak  semata  untuk  kepentingan  membangun masyarakat digital, lebih jauh dari itu, penggelaran kabel bawah laut adalah jalan menuju kejayaan dan kedaulatan digital, sebab Indonesia adalah jalur perlintasan strategis telekomunikasi dunia, memiliki populasi penduduk yang besar, serta wilayahnya bercorak negara kepulauan.

Kemudian, Firman ibnusina, Analis Kebijakan Ahli Madya yang merupakan salah satu tim penulis menjelaskan empat bagian dalam buku ini yakni Kabel Bawah Laut dan Kedaulatan Digital Indonesia, Menggelar Kabel di Dasar Laut, Menebar Sinyal di Udara, Setelah Kabel Bawah Laut Tergelar, dan Optimalisasi Manfaat Ekonomi dari Kabel Bawah Laut. “Ada proses kita berharap dengan adanya buku ini dan acara ini paling tidak kita akan menjadi lebih baik lagi ditahun ke depannya dengan masukan Bapak dan Ibu semua,” ungkap Firman.

Penasehat Khusus Menko Marves Bidang Kerja Sama Investasi Indonesia dan Tiongkok, Michael Goutama menyampaikan buku ini cukup praktisioner. “Orang mau apply kabel bawah laut dulu seperti mie 4 dimensi, tapi sekarang prosesnya sudah sangat terarah dan terkoordinasi. Saya sarankan didefinisikan apa itu digital nusantara dalam bentuk yang konkrit. Buku ini perlu diterbitkan dalam bahasa inggris juga,” ungkap Michael. 

Selanjutnya, Director Sales and Marketing - PT Communication Cable Systems Indonesia, Julian Sudarno menyampaikan apresiasi buku ini akan menambah ilmu terkait kabel bawah laut utamanya yang berbahasa Indonesia. “Buku pertama kali terbit yang sangat bagus untuk masyarakat Indonesia. Ketersediaan informasi terkait kabel laut itu boleh dibilang sangat minim dan ini buku pertama dalam bahasa indonesia yang membahas kabel laut. Buku ini saya harapkan nantinya harus selalu diperbaharui sesuai jamannya, tapi buku ini sudah one step ahead,” kata Julian. 

Dalam keterangan tertulisnya, Deputi Firman berharap kedua buku ini dapat membuka dan menyebarkan ilmu baru utamanya terkait rencana tata ruang darat dan laut, serta kabel bawah laut pada masyarakat. 

“Saya berharap  dengan  hadirnya  buku  ini  dapat  membuka  cakrawala  pengetahuan,  khasanah pemikiran, dan utamanya mendorong geliat pembangunan kemaritiman Indonesia. Penghargaan sebesarnya dan terima kasih tak lupa kami layangkan pada seluruh pihak yang telah terlibat dan berkontribusi dalam penyusunan buku ini,” tutup Deputi Firman. 

No.SP-221/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IX/2023

Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi