Kemenko Marves Siap Kawal Pembangunan Pusat Persemaian

Kemenko Marves Siap Kawal Pembangunan Pusat Persemaian

Marves

Rumpin, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemneko Marves), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian PUPR, dan Kementerian BUMN berkoordinasi dalam percepatan komitmen pembangunan pusat-pusat persemaian pada Selasa (14-03-2023).

Presiden RI Joko Widodo telah menargetkan pembangunan 30 pusat persemaian di berbagai wilayah di Indonesia. KLHK dan KemenPUPR dengan dukungan BUMN dan Swasta tengah membangun 9 Pusat Persemaian. Terdapat 5 Pusat Persemaian yang saat ini dibangun di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan 4 Pusat Persemaian lainnya berada di Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur.  

Pusat Persemaian Rumpin di Jawa Barat bekerja sama dengan APRIL, Pusat Persemaian Liang Anggang di Kalimantan Selatan bekerja sama dengan ADARO, Pusat Persemaian Sriwijaya Kemampo di Sumatera Selatan bekerja sama dengan Sinar Mas dan Pusat Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur bekerja sama dengan Indo Tambang Raya Megah. 

Pola kerja sama public private partnership antara pemerintah, BUMN, dan pihak swasta sangat penting dalam mendukung pembangunan pusat persemaian berskala besar. Benih tanaman yang akan dikembangkan nantinya tidak hanya tanaman yang dimanfaatkan dalam rehabilitasi hutan dan lahan kritis, melainkan juga pengayaan tanaman-tanaman endemik daerah. Bahkan diproyeksikan bahwa pusat-pusat persemaian ini tidak hanya menjadi sumber bibit tanaman berkualitas, melainkan juga sebagai sarana wisata dan edukasi.

Dalam Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Pusat Persemaian Direktur Perbenihan Tanaman Hutan KLHK Nurul Iftitah menyampaikan, “ada beberapa kendala dalam pembangunan pusat persemaian, di antaranya terkait kebutuhan infrastruktur jalan, listrik dan air, juga beberapa pending issues terkait peran dan dukungan pemerintah daerah.” Salah satu persemaian  
yang progresnya mengalami kendala adalah Persemaian PT. Vale. Persemaian ini telah dikunjungi oleh Menko Marves Luhut B. Pandjaitan pada bulan November 2022. Pada tahun 2023 persemaian PT. Vale diproyeksikan dapat discale-up menjadi taman botani dan diperkaya dengan penangkaran satwa endemik bekerja sama dengan KLHK. 

Persemaian Sriwijaya Kemampo juga mengalami kendala terkait listrik. Menyikapi beberapa kendala yang telah teridentifikasi dalam rakornis, Kemenko Marves diwakili Plt. Asdep Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan Ilham menegaskan pihaknya siap mengawal pembangunan pusat-pusat persemaian. 

“Adapun yang melatarbelakangi FGD ini, Kemenko Marves ingin memperkuat skema kerja sama dengan memfasilitasi dan koordinasi antar kementerian/lembaga terkait untuk bisa mencapai target janji presiden dengan 30 lokasi persemaian yang tidak mungkin dilakukan melalui dukungan pendanaan dari APBN atau APBD. Kontribusi pihak swasta dan BUMN sangat diharapkan sebagaimana pidato bapak Presiden RI dalam peresmian persemaian rumpin pada Presidensi G20 yang menyatakan perlunya dukungan sektor perkebunan kelapa sawit, sektor minyak dan gas bumi dan sektor pertambangan membangun di beberapa lokasi persemaian lainnya” tegasnya.

PT. Bukit Asam, Tbk memaparkan pihaknya  tengah mempersiapkan pembangunan pusat persemaian berskala besar untuk mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan serta program Tanjung Enim Kota Wisata. Pusat persemaian eksisting di area pemanfaatan lain BUMN pertambangan siap ditingkatkan kapasitasnya menjadi 3 hingga 5 juta benih pertahun. Diusulkan pula sebaiknya perlu diadakan jejaring (network) pusat-pusat persemaian Indonesia agar bisa saling memperkaya koleksi tanaman endemik. Kemenko Marves menyambut baik dan siap mengawal pembangunan pusat persemaian PT.Bukit Asam, Tbk.

Model Pusat Persemaian Ideal: Pusat Persemaian Rumpin 

Rapat Koordinasi Teknis ditutup dengan kunjungan lapangan ke Pusat Persemaian Rumpin, Jawa Barat. Pusat Persemaian seluas 8.8 ha ini dikelola oleh BPDAS Citarum-Ciliwung. Saat ini bibit dari pusat persemaian ini telah didistribusikan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Lampung sebagai bagian dari program mitigasi perubahan iklim, rehabilitasi lahan kritis, rehabilitasi daerah aliran sungai hingga pemulihan daerah-daerah terdampak bencana. 

Pusat Persemaian Rumpin diresmikan Presiden Joko Widodo pada bulan Juni 2022. Dalam sambutannya pada peresmian, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa untuk membangun persemaian berskala besar perlu mendorong perusahaan pertambangan, kelapa sawit untuk membangun nursery seperti Rumpin. 

Tujuannya agar terjadi perbaikan kualitas lingkungan di lingkungan pertambangan dan perkebunan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat umum. 

Sebagai pusat persemaian berskala besar pertama yang dimiliki Indonesia, pembangunannya merupakan kerja sama APRIL Group, KLHK, dan KemenPUPR. KemenPUPR melalui BBWS Citarum mendukung pembangunan infrastruktur air dan Ditjen Bina Marga membangun jalan dalam lingkungan pusat persemaian. Pusat Persemaian Rumpin juga memanfaatkan panel surya atap untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi. 

Tim gabungan diterima Kepala BPDAS Citarum Ciliwung Pina Ekalipta. Pina menyampaikan pihaknya terbuka untuk kunjungan, menyambut baik peninjauan yang dilakukan tim gabungan. Koordinator Pengendalian Pemanfaatan dan Pelestarian Hutan Kemenko Marves Fatma Puspitasari memimpin tim gabungan mengapresiasi pengelolaan Pusat Persemaian Rumpin. 

Ujicoba Pusat Persemaian Rumpin dalam pengembangan bibit mangrove jenis rhizopora sangat mengesankan, “Baru kali ini melihat persemaian darat, di atas gunung pula yang berhasil membibitkan rhizopora,” tutur Fatma. 

Menutup kunjungan, ditegaskam bahwa pusat-pusat persemaian yang kelak akan dibangun dapat mencontoh Pusat Persemaian Rumpin, khususnya dari pemanfaatan air, pemberdayaan tenaga kerja lokal, hingga efisiensi energi dengan pemanfaatan energi terbarukan. “Tapi harus tetap memperhatikan keragaman hayati dan endemik dari tiap-tiap daerah."

Sebagai contoh salah satu endemik Kalimantan Timur adalah anggrek hutan hitam, yang telah dikembangkan di persemaian eksisting Indominco Mandiri (ITMG Group). Persemaian eksisting Bukit Asam juga merawat berbagai anggrek hutan hasil rescue dari pembukaan lahan pertambangan, serta penangkaran satwa endemic yang sedang diproses PT Vale dan mini zoo PT. Bukit Asam, tbk. “Ke depannya pusat persemaian selain mendukung rehabilitasi hutan dan lahan juga akan mendukung terbangunnya lebih banyak botanical garden, bisa menjadi lokasi eduwisata,” tutup Fatma dalam kunjungan.