Kerja Sama Indonesia dan Tiongkok, Menko Luhut: Asas Saling Percaya dan Menguntungkan

Kerja Sama Indonesia dan Tiongkok, Menko Luhut: Asas Saling Percaya dan Menguntungkan

Marves -  Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan sampaikan kerja sama Indonesia dengan Tiongkok berlandaskan asas saling percaya dan saling menguntungkan (10-04-2023). Hal tersebut dirinya sampaikan pada Konferensi Pers Pasca Kunjungan Kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI ke Beijing pada 4-6 April 2023 lalu.

“Tidak boleh satu negara mendikte negara yang lain. Diharapkan kedua negara akan mengoptimalkan strategi pembangunan untuk maju bersama dalam proses modernisasi dan terus mendorong pembangunan berkualitas tinggi,” tutur Menko Luhut mengawali konferensi pers tersebut.

Dalam penjelasannya, Menko Luhut menerangkan sejumlah kesepakatan yang dihasilkan dan akan ditindaklanjuti, yaitu mengenai Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB), Investasi Kawasan Industri Kalimantan Utara, Ibu Kota Negara Baru, Ketahanan Pangan, Kura-Kura Bali, Maritim dan Perikanan, Kesehatan dan Bioteknologi, Perdagangan, serta terkait Pendidikan dan Pelatihan.

“Mengenai KCJB saya lihat ada keraguan dari masyarakat bahwa ini akan selesai. Tapi sudah saya laporkan (kepada Presiden RI), minggu lalu saya meletakan rel yang terakhir, jadi 304km itu sudah selesai. Sedangkan trial run akan dimulai pada Mei paling lambat sudah dimulai,” terangnya.

Dirinya kemudian menjelaskan bahwa Tim teknis dari kedua negara telah menyepakati angka cost overrun sebesar US$ 1.2 Milyar.

“Itu hasil audit kita, hasil audit mereka bahwa pembicaraan detail antara kedua belah pihak kita sepakat angkanya US$ 1,2 M. Terkait pinjaman kepada KAI untuk pembiayaan cost overrun, kami sedang finalisasi negosiasi mengenai suku bunga.” ungkapnya.

Menko Luhut kemudian menerangkan mengenai Kawasan Industri Kalimantan Utara yang menurutnya merupakan Game Changer bagi Indonesia. Dirinya menerangkan bahwa Saat ini ada 3 proyek yang sedang dikerjakan di Kawasan Industri Hijau Kaltara PT KIPI, yaitu Industri smelter aluminum sedang tahap konstruksi, industri petrokimia dan PLTA Mentarang yang memasuki tahap konstruksi.

“Investasi di Kaltara sudah jalan, jumlahnya semua kalau di total sekitar 132 M US Dollar,” terangnya.

Menko Luhut kemudian menyampaikan juga harapan Indonesia atas dukungan Tiongkok khususnya Tim Pakar dari Shenzhen untuk desain dan manajemen serta pembangunan kluster pendukung di IKN. 

“Semalam saya juga bertemu utusan khusus dari Abudhabi, mereka senang berkolaborasi dengan tim dari Shenzhen. Jadi nanti  kita akan lihat kombinasi tim dari Indonesia, Abudhabi dan Shenzhen. Karena ada 9 kluster yang ada di IKN, nanti kita akan cari kluster mana yang mereka mau,” ungkapnya.

Dalam hal Keketuaan Asean, Menko Luhut menyampaikan bahwa Tiongkok mendukung keketuaan Indonesia tahun ini, dan berharap Regional Comprehensice Economic Partnership (RCEP) dapat menciptakan lebih banyak manfaat. Indonesia diharapkan dapat menjaga persatuan dan solidaritas ASEAN, khususnya melalui keketuaan ASEAN tahun ini.

“Terkait ASEAN, saya kira kita akan memerankan peran yang baik, dan Tiongkok sangat menghormati keketuaan Indonesia. Mereka lihat Indonesia memiliki leadership yang bagus. Mereka memberikan dukungan terhadap keketuaan Indonesia. Terkait RCEP, saya kira Indonesia berpartner dengan siapa saja, dengan Tiongkok, Amerika buat kita sama aja,” pungkasnya.

SIARAN PERS
No.SP-86/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IV/2023

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi