Komitmen Menuju Ekonomi Hijau, Kemenko Marves Gelar Talkshow Life Cyle Assesment in Mining Industry

Komitmen Menuju Ekonomi Hijau, Kemenko Marves Gelar Talkshow Life Cyle Assesment in Mining Industry

Marves

Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melaksanakan Talkshow bertajuk The Advantage of Implementing Life Cycle Assesment in Mining Industry  yang dilaksanakan secara hybrid, di Hotel Ayana Mid Plaza, Jakarta (Senin,26-9-2022).

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka melaksanakan Komitmen Indonesia untuk menuju Ekonomi Hijau, perlu adanya standar dan sistem penilaian keberlanjutan yang diakui secara global untuk seluruh produk pertambangan. Dalam sambutannya Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi, Septian Hario Seto menyampaikan “Pemerintah sangat mendorong penerapan standar keberlanjutan oleh perusahaan, setiap orang yang berkecimpung dalam industri pertambangan harus mengetahui tentang metode penilaian dampak lingkungan termasuk Life Cycle Assesment (LCA) dengan hal tersebut menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia memiliki komitmen yang mendalam terhadap industri pertambangan yang berkelanjutan."

Seperti yang diketahui bahwa emisi di Indonesia telah meningkat secara signifikan sejak tahun 1990, mencapai tertinggi 581 MtCO2 pada tahun 2019. Sektor industri memberikan kontribusi terbesar (37%), diikuti oleh transportasi (27%), dan pembangkit listrik dan panas (27%). Dari sisi perubahan iklim, Indonesia merupakan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian Paris, Indonesia telah berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca  sebesar 29% sendiri atau 41% dengan bantuan internasional.

Dalam sambutannya Asisten Deputi Investasi Strategis, Bimo Wijayanto menyampaikan bahwa ekonomi berkelanjutan merupakan salah satu agenda pemerintahan yang baik di Indonesia. Pemerintah berupaya meningkatkan daya saing produk yang memenuhi persyaratan kelestarian lingkungan, khususnya di sektor pertambangan dan industri hilirnya.

“Pemerintah Indonesia telah mengadopsi Life Cycle Assessment melalui SNI. Selanjutnya, penerapan pengelolaan lingkungan hidup SNI ISO 14040 : 2016 tentang Prinsip dan Kerangka Penilaian Siklus Hidup; dan SNI ISO 14044 : 2017 tentang Pedoman Penilaian Siklus Hidup sebagai standar nasional juga menandai komitmen pemerintah Indonesia terhadap LCA," jelas Asdep Bimo.

Melanjutkan penjelasannya, Asdep Bimo mengatakan bahwa terdapat banyak manfaat untuk mengetahui tentang LCA. Hasil LCA dapat digunakan untuk meningkatkan pengembangan produk, perencanaan strategis, pemasaran, bahkan pembuatan kebijakan oleh pemerintah.  “Adapun harapan dari diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk membantu kita mewujudkan pertambangan yang berkelanjutan di Indonesia," ungkap Asdep Bimo.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi materi, dipandu oleh moderator Brigita P. Manohara selaku presenter berita di salah satu stasiun TV nasional, dengan menghadirkan narasumber C.H. Nety Widayati selaku Direktur Pengendalian Pencemaran Air, Kukuh S.Achmad selaku Kepala Badan Standarisasi Nasional, Prof. Ehsan Vahidi University of Nevada dan Ali Izadi-Najafabadi selaku Head of Apac Research, Bloomberg NEF. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Perwakilan Kementerian dan Lembaga, serta BUMN yang berkaitan dengan Pertambangan.

No.SP-240/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IX/2022

Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Berita Terpopuler Marves

2022 © KEMENKO MARVES RI - Copyright All Rights Reserved