KTT G20 Tinggal Menghitung Hari, UMKM Nusa Dua dan Kota Bali Dukung Event Ini!
Marves - Denpasar, Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) tinggal menghitung hari. Event internasional yang berlangsung di Bali pada 15-16 November akan dihadiri sekitar 20 kepala negara dan para delegasi negara peserta, pastilah akan menjadi event dunia yang ditunggu-tunggu karena semua mata tertuju di sini.
Dalam sebuah penjelasan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat pada Selasa (18/10/2022) lalu, Menko Luhut menyampaikan berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia ada lebih dari 17 Kepala Negara yang konfirmasi hadir di perhelatan KTT G20 di Bali.
Nah, sehubungan dengan semakin dekatnya pelaksanaan KTT G20 di Bali pada bulan depan, ada hembusan tidak sedap ketika event dunia ini sudah di dekat mata, terutama di kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di lokasi sekitaran kawasan Nusa Dua, Bali dan beberapa pengrajin di sekitaran kawasan Kuta dan kota Denpasar.
Dalam kabar burung menyebutkan, UMKM di kawasan Nusa Dua yang sudah ada dan berdiri berpuluh-puluh tahun untuk sementara ditertibkan dan akan dipindahkan ke lokasi tertentu selama event KTT G20 berlangsung.
Tentu saja hal ini menjadi perhatian penting pemerintah Indonesia yang memiliki konsern pelaksanaan KTT G20 berjalan sebagaimana mestinya, namun di sisi lain tetaplah memperhatikan keberadaan UMKM di sekitar yang menjadi denyut nadi penting roda perekonomian tersebut.
Event KTT G20 Bawa Nama Baik Bali ke Dunia Internasional
Ada kisah menarik dari Putu Astuti pemilik toko souvernir Putu yang sehari-hari berlokasi di sekitaran main gate Nusa Dua, Bali. Menurut Putu, dia memang mendengar ada imbauan bahwa tempatnya akan dipindah atau dialihkan, “Tetapi informasinya, masih terkesan simpang-siur dan berlakunya belum secara resmi,” cerita Putu, wanita berusia 48 tahun ketika dijumpai tim Biro Komunikasi Kemenko Marves pada Minggu (2-10-2022) lalu.
Kemudian, wanita berambut sebahu ini juga menjelaskan bahwa hal ini belum secara pasti, “Informasinya masih simpang siur, jadi bukan informasi secara resmi yang datang dari pemerintah kota Bali. Jadi ya saya dan teman-teman setiap hari ya tetap buka toko seperti biasa,” kata Putu.
Sebagai masyarakat Bali, Putu menegaskan bahwa dirinya dan juga beberapa pengrajin atau UMKM di kawasan main gate Nusa Dua ini sangat percaya dan mendukung sepenuhnya event internasional, KTT G20 ini. Event ini membawa nama baik Bali ke dunia internasional,”ujar dia.
Sementara, Agung Mayong Sasto pemilik usaha tato yang letaknya bersebelahan dengan toko Putu juga menyatakan dukungan sepenuhnya dengan pelaksanaan KTT G20 yang berlangsung di Bali.
“Memang ada kabar burung dan isu seperti ini, itu. Ya, semisal, kami tidak dilibatkan sepenuhnya sebagai UMKM terpilih seperti yang ada di Bali Collection dan Bali Art. Bagi kami, hal tersebut bukan masalah. Kami sangat percaya bahwa rezeki sudah diatur Sang Hyang Widhi,” ujar Agung tenang.
Agung pun meyakini meski dia bersama beberapa UMKM di sekitar kawasan main gate Nusa Dua yang tidak dilibatkan secara khusus dan intensif dalam pelaksanaan even KTT G20, toh juga akan kebagian rezeki.
“Biasanya kan para Delegasi membawa keluarga, nah para keluarganya ini datang dan berbelanja ya ke tempat kami,” kata pria berusia 55 tahun.
Menurut Agung, hal seperti ini sudah pernah dialami ketika ada pelaksanaan even atau momen internasional yang juga pernah dan sering terjadi di Bali seperti APEC, KTT Non Blok, IMF, dan sebagainya.
“Pada prinsipnya kami sesama para UMKM lokal di Bali selalu percaya bahwa segala sesuatunya sudah ada rezekinya, atau sudah diatur Sang Hyang Widhi. Bali merupakan provinsi yang sering ditunjuk sebagai penyelenggara event internasional, selalu saja ada berkah yang bisa dirasakan masyarakat Bali dari perhelatan internasional ini,” ungkap Agung panjang lebar.
Dengan demikian, kata Agung bahwa dia dan beberapa UMKM yang ada di sini selama belum mendapat imbauan resmi untuk pindah lokasi, maka dia bersama teman-temannya akan tetap ada dan berjualan di sini seperti biasanya.
KTT G20 Berbagi Rezeki Bagi UMKM Bali
Senada dengan Agung, Cok Makra Dewa pemilik toko souvenir di kawasan Denpasar punya kisah menarik. Dikisahkan dia dan teman-teman pelaku UMKM di kawasan Denpasar yang sangat mendukung event KTT G20.
“Secara pribadi, saya percaya bahwa momen KTT G20 merupakan kabar kebahagiaan bagi kami para pengrajin dan pengusaha UMKM. Kami bersyukur bisa tertolong dan terlepas dari pandemi global yang melanda kami selama hampir dua tahun ini,” kata Cok bersemangat.
Kemudian, Cok meyakini KTT G20 sebagai momentum yang tepat untuk memberikan dukungan pemanfaatan produk lokal UMKM dan menggeliatkan atau membangkitkan kembali denyut nadi dan roda perekonomian dari keterpurukan selama masa pandemi Covid-19, “Adanya KTT G20 adalah berbagi rezeki bagi UMKM di Bali,” ucap Ucok.
Kata Cok, untuk produk yang biasa diminati para delegasi berikut rombongannya adalah kain lokal atau tenun khas Bali seperti Endek, kain Grinsing dan kain Rang Rang yang sering digunakan untuk upacara keagamaan di Bali.
Menurut Cok, produk UMKM lain yang juga menjadi idola yang biasa diburu dan dibeli para delegasi adalah furnitur kayu, rotan, lalu kerajinan dari Perak, tas unik khas anyaman Bali, figura atau hiasan dinding dari produk laut, seperti kerang-kerangan, kain pantai Bali, dan sebagainya.
“Yang menarik juga dan menjadi perhatian kami UMKM di sini, kami siap belajar dan menerapkan sistem pembayaran apabila dilakukan secara digitalisasi,” cerita Cok bersemangat.
“Intinya kami UMKM di Bali yakin tidak tergusur, justru mendukung Pemda dan Pemerintah Pusat dalam melaksanakan event KTT G20,” tambahnya.
Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi