Menko Luhut ajak peserta sosialisasi Tax Amnesty untuk investasi di bidang kemaritiman

Menko Luhut ajak peserta sosialisasi Tax Amnesty untuk investasi di bidang kemaritiman

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan menghadiri  acara sosialisasi pengampunan pajak (tax amnesty) pada Senin (1/8). Acara yang digelar di JIEXPO Kemayoran ini diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dihadiri oleh lebih dari 10,000 warga yang ingin mengetahui lebih jauh soal pengampunan pajak. Pada kesempatan tersebut Menteri Luhut mengatakan agar para wajib pajak tidak ragu untuk berinvestasi di Indonesia. "Returnnya pasti lebih bagus dari pada kalau anda investasi di tempat lain. Kenapa? Bunga uang lebih tinggi disini tetapi investasi Anda juga lebih baik di sini. Perikanan kita, sekarang orang tidak berani lagi mencuri ikan," ujarnya. Menko Luhut menambahkan bahwa dengan lebih baiknya konektivitas investor akan dipermudah. Dalam paparannya dikatakan proyeksi investasi di sektor kelautan saat ini bernilai USD170 miliar. "Natuna mau dibikin pembangkit 1 megawatt (mw), anda (peserta tax amnesty) bisa investasi di sana. Itu hanya membutuhkan Rp 15 miliar," kata Menteri Luhut. Khusus untuk Kepulauan Natuna, ia mengatakan peluang bisnis di bidang perikanan disana cukup menjanjikan. "Baru 9% dari produksi ikan kita yang berasal dari wilayah itu. Kantor kami terbuka untuk itu (investasi), ada BKPM dan APINDO. Jadi kalau Anda tidak mau ikut, Anda rugi," ujarnya. Menurutnya transparansi yang sedang digalakkan pemerintah saat ini juga diharapkan menjadi daya tarik para pembayar pajak untuk berinvestasi di dalam negeri."Kalau ada yang menghambat, lapor, kita gusur ramai-ramai," kata Menko Luhut meyakinkan para peserta sosialisasi.

Acara ini dibuka oleh Presiden Jokowi,  selain dihadiri Menko Luhut, acara ini dihadiri juga oleh  Menkeu Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution,  Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, dan Kapolri Tito Karnavian