Menko Luhut: Indonesia Harus Siapkan Diri Hadapi Perkembangan Teknologi
Malang - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan mengatakan bahwa masyarakat Indonesia harus menyiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi karena hal ini tak bisa dihindari.
"Beberapa hari lalu pada sebuah konferensi di Hong Kong terungkap sekarang terjadi fenomena besar. Negara Cina mulai menggunakan robot pada banyak industrinya. Cina mulai robotik,” kata Menko Maritim di depan ratusan mahasiswa saat menjadi narasumber pada acara Sarasehan Kebangsaan yang diadakan di Universitas Islam Malang, pada hari Senin (25/9).
Ia mengatakan bisa saja di masa depan saat para mahasiswa mulai memasuki dunia kerja, perkembangan teknologi bisa saja berdampak pada mereka, seperti misalnya tenaga manusia tidak dibutuhkan lagi karena sudah tergantikan oleh robot.
"Kalian sebagai generasi muda harus menyiapkan diri dan beradaptasi menghadapi perkembangan ini. Berpikir kreatif, agar bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata Menko Luhut. Menko Luhut meminta para mahasiswa bisa merawat persatuan dan kesatuan bangsa, menjaga Pancasila sebagai landasan negara Indonesia.
"Jangan hanya memikirkan politik saja, berdebat menghabiskan waktu. Saya juga ingin berpesan jaga diri kalian dari pengaruh obat terlarang, narkoba. Ini sangat berbahaya. Bahkan saya minta kalian tidak perlu coba-coba," kata Menko Luhut.
*Menteri yang mengerjakan semua*
Selanjutnya pada acara Ikatan Ahli Geofisika, Menko Luhut membantah kabar yang mengatakan bahwa ia adalah menteri yang ingin mengerjakan semuanya.
"Karena saya mengerjakan pekerjaan saya secara terintegrasi. Misalnya kalau kami mengerjakan proyek LRT pasti terkait dengan kementerian dan lembaga lain. Seperti KLHK, Kementerian Keuangan, ATR/BPN, Kemenhub, PT KAI dan banyak lagi. Karena saya Menteri Koordinator, mau tidak mau saya berhubungan dengan banyak Kementerian dan Lembaga lain yang terkait dengan isu-isu yang saya tangani. Tidak mungkin dikerjakan sendiri. Jadi selama ini kita tidak melakukan kerja secara terintegrasi," ujar Menko Luhut.
Terkait dengan fenomena robotik yang mulai muncul, Menko Luhut meminta para ahli geologi mengantisipasi keadaan ini.
"Selain robot, mobil listrik saat ini juga sudah mulai diperkenalkan. Ini merupakan tantangan karena menurut penelitian mobil listrik dapat mengurangi penggunaan energi fosil hingga 30%. Ini tantangan, kita harus mampu beradaptasi," katanya.
Ia mengatakan mobil listrik adalah salah satu alternatif yang diciptakan seiring penurunan produksi migas.
"Pemerintah mencatat penurunan produksi minyak dan gas tahun ini. Energi tenaga surya sudah murah. Energi pasang surut juga tengah dikembangkan. Apa Anda masih mau melakukan business as usual? Kita tidak boleh hanya menerima kenyataan," kata Menko Luhut. Menko Luhut menyampaikan keprihatinannya karena jumlah insinyur di Indonesia masih sangat kurang.
"Jumlah Inisnyur kita hanya 3 dari 1000 orang, sedangkan di Vietnam ada 9 dari 1000 orang. Tingkat pendidikan kita masih harus ditingkatkan lagi agar Indonesia bisa melakukan ketahanan energi dan tentunya meningkatkan daya saing di masa depan," ujar Menko Luhut.