Menko Luhut: Indonesia Memiliki Visi Menjadi Negara Berpenghasilan Tinggi Pada 2045

Menko Luhut: Indonesia Memiliki Visi Menjadi Negara Berpenghasilan Tinggi Pada 2045

Marves - Bali, Menko Marves Luhut B. Pandjaitan menghadiri 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) yang diselenggarakan di Hotel Padma Legian Bali pada Kamis (10-11-2022). Dalam acara ini, Menko Luhut berkesempatan untuk menjadi pembicara utama dengan membawakan topik mengenai pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi. Menko Luhut mengutarakan bahwa Indonesia memiliki visi salah satunya yaitu menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045 mendatang.

“PDB per kapita diperkirakan mencapai USD10.000 dan PDB Indonesia dapat mencapai USD3,0 triliun dalam dekade berikutnya,” tuturnya.

Untuk mencapai target tersebut, Indonesia harus mampu membendung pandemi dan memulihkan perekonomian dari berbagai tantangan global saat ini. Selain itu, Indonesia juga perlu melakukan transformasi ekonomi dari berbasis komoditas menjadi berbasis industri, meningkatkan efisisensi melalui digitalisasi, memperkuat ketahanan ekonomi melalui peningkatan dana desa, serta mengurangi dampak perubahan iklim melalui dekarbonisasi dan transisi energi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh hingga mencapai di atas lima persen sejak triwulan ke empat tahun 2021. Saat ini pada triwulan ketiga, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72 persen dengan jumlah PDB mencapai Rp5.091,2 triliun.

Selain itu, untuk mencapai visi Indonesia pada 2045 sebagai negara dengan berpenghasilan tinggi, saat ini Indonesia juga sedang meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi. Salah satunya, pemerintah Indonesia melakukan kebijakan agar pengeluaran pemerintah melalui e-catalog dengan memprioritaskan produk buatan lokal anak bangsa. Kemudian, pemerintah juga mengandalkan aplikasi SIMBARA yang merupakan wadah integrasi seluruh data pengelolaan sumber daya mineral dan batu bara di Indonesia. Pemerintah juga meningkatkan efisiensi pelabuhan melalui Ekosistem Logistik Nasional. Proses digitalisasi ini diharapkan dapat mengurangi biaya dan kasus korupsi di Indonesia, serta dapat meningkatkan pendapatan negara dan industri lokal. 

Seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin baik, saat ini Indonesia tidak lagi mengandalkan komoditas mentah. Seperti yang dijelaskan oleh Menko Luhut, bahwa kedepannya Indonesia akan mengandalkan batrei lithium dan kendaraan listrik, “industri hilir akan terus berlanjut, dan sedang dikembangkan industri baru di kawasan industri Kalimantan Utara,” katanya.

Mengenai pandemi Covid-19, saat ini situasi di Indonesia cukup terkendali. Diketahui, bahwa kasus harian per 9 November 2022 lalu sebanyak 6.186 yang artinya bahwa kasus harian berkurang sebanyak 89 persen dari kasus Omicron beberapa bulan lalu. 

“Bed occupancy rate mencapai 10,8 persen dan kasus kematian menurun drastis hingga 99 persen dibanding kasus Omicron beberapa bulan lalu,” jelas Menko Luhut. 

Ke depannya, diharapkan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi terus membaik di berbagai sektor. 

Sebagai tuan rumah Presidensi G20, Indonesia akan memberikan wadah untuk para pemimpin dunia untuk dapat membahas pemulihan ekonomi dunia. Terdapat tiga area fokus pembahasan pada Presidensi G20, yaitu memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

No.SP-358/HUM/ROKOM/SET.MARVES/XI/2022
BIRO KOMUNIKASI
KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI