Maritim-Yogyakarta, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menegaskan target kunjungan 20 juta wisatawan ke Indonesia bukan hal yang mustahil. Hal ini disampaikan dalam peresmian Badan Otorita Pariwisata Borobudur (19/7). "Saat ini Indonesia menurut S&P telah naik peringkatnya menjadi layak investasi atau investment grade, hal ini menunjukkan iklim investasi sangat baik dan peluang ini sudah dimanfaatkan investor" Kata Menko Luhut. "Kita harus bangga sebagai warga Indonesia, tapi juga jangan besar kepala. Buat saya ini pencapaian luar biasa" Menko Luhut berkeyakinan dengan terus meningkatnya indeks kepercayaan publik (public trust) seperti yang dirilis oleh lembaga riset Gallup ditambah penilaian sebagai negara layak investasi, sektor pariwisata terus mengalami peningkatan positif baik dari investasi infrastruktur pariwisata, jumlah kunjungan, lama kunjungan, sampai jumlah uang yang dikeluarkan wisatawan. "Mungkin target kunjungan 20 juta wisatawan bisa tercapai lebih cepat bila trennya terus seperti ini". Menko Luhut mengingatkan yang terpenting selanjutnya adalah pengelolaan tempat wisata. "Seperti Jawa Tengah, Yogya perlu dikelola dengan lebih efisien. Karena itulah Badan Otorita Pariwisata ini dibentuk. Pariwisatanya sangat bisa dijual disini.Budaya juga sangat penting serta partisipasi masyarakat. Semua ini harus terintegrasi. Ini harus diperhatikan bersama-sama" Ketua Pelaksana Harian Badan Otorita Pariwisata Borobudur adalah Menteri Pariwisata Arief Yahya. "Mas Arief ini sudah cocok sebagai Ketuanya, tapi untuk jabatan strukturalnya masih harus diisi".
Menko Luhut menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers usai peresmian BOB. Terkait pernyataan Gubernur DI Yogyakarta sebelumya yang mengatakan Yogya menolak pembangunan jalan tol. Menko Luhut menjawab bahwa Ia sangat memahami kekhawatiran gubernur bila penduduk setempat tidak dapat menikmati hasil pembangunan. "Ini juga harus kita perhatikan, kita tidak mau justru masyarakat setempat tidak menikmati pembangunan. Terkait rencana jalan tol masih akan dilakukan study oleh world bank dan UGM. Harapannya hasil studinya dapat menjelaskan apa yang terbaik khususnya untuk Yogyakarta dan Jawa Tengah" Tutup Menko Luhut. ***