Menko Luhut optimistis penataan Citarum Harum selesai dalam lima tahun

Menko Luhut optimistis penataan Citarum Harum selesai dalam lima tahun

Maritim - Bandung, Jabar - Menko Maritim Luhut Pandjaitan mengatakan ia tidak ragu bahwa pengerjaan revitalisasis Sungai Citarum atau yang dikenal dengan program Citarum Harum bisa diselesaikan lebih cepat dua tahun dari target awal.

"Pak Gubernur (Ridwan Kamil) mengatakan bisa selesai dalam lima tahun. Target kami waktu itu tujuh tahun. Pada saat itu Presiden bertanya kepada saya kapan bisa dirampungkan, saya jawab tujuh tahun karena di tempat lain dimana-mana butuh sampai berbelas belas tahun. Karena ini melibatkan TNI makanya saya berani targetkan tujuh tahun. Tapi tadi Pak Gubernur mengatakan bisa menyelesaikan dalam lima tahun. Ini harus didukung rakyat dan kita semua agar tercapai. Jadi saya mengimbau warga Jawa Barat untuk ikut bersama membersihkan. Kepada media juga saya sampaikan, bahwa tidak ada masalah pencitraan disini, kita semua harus bekerjasama untuk Citarum yang bersih dan agar rakyat kita sehat," ujarnya kepada media di usai membuka Citarum Expo 2019 di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (19-02-2019).

Menko Luhut mengatakan karena kotornya sungai Citarum produksi ikan dan padi akan tercemar.

"Saya tidak mau di masa depan kita disalahkan karena masyarakat Jawa Barat megkonsumsi makanan yang tercemar, bayi-bayi yang dilahirkan akan kuntet (stunting)," jelasnya.

Dalam sambutannya, Menko Luhut meceritakan awal tercetusnya program ini. "Dua tahun lalu saya bicara dengan Gubernur saat itu Pak Ahmad Heryawan untuk membenahi Sungai Citarum yang dijuluki oleh media asing sebagai sungai terkotor di dunia. Lalu kami sampaikan kepada Presiden, terbitlah Perpres nya. Program ini sempat berjalan agak tersendat karena Pak Aher menjelang selesai masa jabatannya. Setelah terpilih Pak Ridwan Kamil baru kami jalankan lagi dengan semangat kerjasama, teamwork. Praktis kami baru mengerjakan ini selama sebelas bulan tetapi hasilnya sudah terlihat progresnya baik sekali," ujarnya.

Sementara itu Gubernur Ridwan Kamil pada sambutannya yakin bahwa pembersihan Citarum bisa diselesaikan lebih cepat.

"Tidak perlu tujuh tahun, kurang dari itu, mudah-mudahan dalam lima tahun Citarum akan kembali harum, dari yang paling kotor menjadi salah satu yang paling bersih," ucapnya.

Ia mengatakan tradisi gotong royong pada masyarakat Jawa Barat sangat bermanfaat dalam menjalankan program Citarum Harum. "Gotong royong adalah wajah kami sebenarnya. Semua ingin berkontribusi. Problemnya selama ini kurang ngobrol satu sama lain, semua bergerak masing-masing. Hari inilah insya Allah wajah sabilulungan (gotong royong) akan kami tunjukkan. Sudah jelas siapa mengerjakan apa dan kapan," ungkapnya.

Menko Luhut berharap kerjasama antar Kementerian dan Lembaga dan para stakeholder yang telah dilakukan pada program revitalisasi Citarum ini bisa menjadi model untuk bisa diterapkan di wilayah lain agar Indonesia lebih baik.

Saat ditanya media tentang audit BPK dari tahun anggaran 2016 hingga 2018 menyimpulkan kegiatan pengendalian pencemaran air di DAS Citarum belum didasarkan pada perencanaan yang komprehensif dan terpadu Menko Luhut kembali mengatakan bahwa ia belum mendengar hasil audit tersebut ditambah lagi program ini baru berjalan efektif selama sebelas bulan.

Cair bulan depan

Saat ditanya kepastian cairnya dana untuk Citarum Harum ini Menko Luhut mengatakan paling lambat bulan Maret sudah keluar.

"Anggarannya 605 miliar, tapi nanti juga bertahap kita juga akan tinjau untuk dibesarkan lagi. Kemudian bukan hanya itu. Sekarang banyak peminat dari perusahaan-perusahan yang CSR nya diikutkan di sini dan itu penting," jelasnya.

Menko Luhut dalam sambutannya menceritakan bahwa gaung pembersihan Sungai Citarum ini sudah sampai ke luar negeri dan tidak sedikit masyarakat internasional yang ingin mengetahui lebih jauh tentang gerakan ini.

"Pada bulan Maret nanti akan diadakan pertemuan dari World Economic Forum mereka melihat kemajuan ini dan mereka sangat kagum dengan kemajuan Indonesia lalu mereka akan membuat semacam simposium yang dihadiri wakil dari World Bank, UN, World Economic Forum, OECD, e-commerce dari berapa institusi lain untuk berbicara. Nah, Pak Gubernur,Pak Bupati kita minta juga hadir untuk berbagi pengalaman dalam menangangi Citarum ini," katanya.

Citarum Expo

Citarum Expo dilaksanakan untuk membangun kolaborasi seluruh stakeholder yang peduli dalam penanganan pencemaran di Sungai Citarum, sekaligus membangun semangat kolaborasi. Diikuti oleh 34 stand yaitu pihak-pihak yang berkepentingan erat, yang bertugas, peduli, punya gagasan, bahkan sudah konsisten berupaya mengembalikan Citarum pada fitrahnya sebagai sumber kehidupan manusia.

"Saya melihat di Citarum Expo betapa banyak masyarakat yang antusias untuk berpartisipasi memperbaiki dan membersihkan sungai Citarum," katanya.

Menko Luhut mengunjungi satu persatu stand yang mengikuti pameran ini, yang berkegiatan di sekitar Daerah Aliran Sungai Citarum seperti gerakan penyulingan air, ada pula komunitas warga yang mendaur ulang sampah, ada pula kegiatan perekonomian warga yang dimotori oleh para anggota TNI seperti produksi kopi dan banyak lagi.

Secara geografis Citarum dengan panjang sekitar 269 km mengaliri 12wilayah administrasi Kabupaten/Kota dan menyuplai air untukkehidupan sekitar 28 juta masyarakat. Sungai Citarum juga merupakansumber air minum untuk masyarakat di Jakarta, Bekasi, Karawang,Purwakarta, dan Bandung, serta mengaliri areal irigasi untuk pertanianseluas 420.000 hektar.