Menko Luhut : Para Ibu Mempunyai Kekuatan Untuk Merawat Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

Menko Luhut : Para Ibu Mempunyai Kekuatan Untuk Merawat Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

Jakarta - Menko Maritim Luhut Pandjaitan mengatakan para ibu sebenarnya punya kemampuan menyatukan bangsa.

"Seperti yang saya katakan tadi, lewat pendidikan anak-anaknya mampu menyatukan muslimat, ini mempunyai kekuatan untuk merawat persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Menko Luhut pada pembukaan Kongres XVII Muslimat NU di Jakarta, Jumat (25/11). Pada kesempatan itu Menko Luhut meminta para ibu untuk juga bisa membantu memperhatikan kesejahteraan anak-anak Indonesia, terutama yang tinggal di pesisir. Ia mengatakan bahwa banyak anak-anak nelayan kita yang hidup di daerah dipantai yang masih bisa ditingkatkan kesejahteraanya. "Mereka, seperti juga anak-anak Indonesia lainnya, harus kita perhatikan pendidikannya, gizinya, (kita harus) membangunkan mereka sekolah, mendidik kedisiplinannya, wawasan berbangsanya, membangun toleransinya sehingga mereka punya hati untuk dapat hidup bersama dan berbagi dengan orang lain, dalam bangsa yang majemuk, dari kelompok, agama dan suku yang berbeda-beda," katanya. Anak-anak pun harus diajar untuk bisa menahan diri dari hal-hal yang tidak perlu dibicarakan, kalau itu bisa menimbulkan hal-hal yang tidak baik. Dampak unjuk rasa Ketika ditanya tentang dampak unjuk rasa yang saat ini sedang ramai dibicarakan, ia mengatakan dampak secara langsung pada perekonomian memang tidak terlihat. "Tapi kalau (unjuk rasa dilakukan) terus-terusan yang rugi kan rakyat kita juga. Keadaan ekonomi global sekarang ini, seperti yang saya bilang tadi, tidak terlalu baik, kita masih sedikit naik. Nah kalau kita bikin persoalan-persoalan sendiri, tidak percaya pada hukum, nanti orang mempertanyakan apakah betul Indonesia ini negara hukum." Ia mengimbau para pemimpin dan intelektual untuk tidak membuat keadaan menjadi lebih runyam. "Kalau konteksnya masalah penanganan (hukum) Ahok kemarin kan sudah diproses, kita percayakanlah pada proses hukum yang sedang berjalan, saya ingin himbau kepada para kaum intelektual kita ini yang selalu bersilang pendapat, mari duduk bersama sambil mengawal proses hukum hingga tetap di arah yang benar. Kita harus menghormati hukum," katanya kepada media. Ditanya apakah pemerintah telah mengantisipasi rencana unjuk rasa bulan depan, ia mengatakan itu pasti sudah dilakukan. "Kita antisipasi, kami monitor, dan pada hari ini sudah baik. Banyak tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang sudah mengimbau agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan saya lihat reaksinya sejauh ini cukup bagus," katanya sebelum meninggalkan Kongres.